Liputan6.com, Jakarta Tim angkat besi Indonesia meraih sukses di ajang Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Mereka berhasil menyumbang dua medali perak untuk kontingen Indonesia. Dua medali itu diraih Sri Wahyuni pada nomor 48 kg putri dan Eko Yuli Irawan pada nomor 62 kg putra.
Meski begitu, tim angkat besi tidak lantas berpuas diri. Mereka akan terus berlatih untuk mencapai target selanjutnya.
Baca Juga
Advertisement
Pelatih tim angkat besi Indonesia Aveenas Pandoo menyatakan bahwa mereka ingin mencapai hasil terbaik pada Olimpiade mendatang. "Kita harus terus bekerja ini jangan berhenti sampai sini. Kami masih memiliki target lainnya, yakni Jepang 2020," ucap Aveenas.
Hal senada diungkapkan Kepala Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) Ahmad Sutjipto. Dia mengatakan mimpi Eko Yuli Irawan dan Sri Wahyuni Agustiani, yang menginginkan medali emas belum tercapai.
"Mereka belum lagi puas dengan prestasi hari ini. Mimpi mereka masih ingin dan akan diwujudkan nanti pada olimpiade Tokyo 2020," ucap Ahmad.
Tim angkat besi Indonesia, kemarin sudah kembali ke Tanah Air. Sri Wahyuni dan Eko Yuli Irawan beserta rombongan disambut oleh keluarga dan rekan-rekannya di Saphire Lounge Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta.
Keluar dari pintu kedatangan bandara, mereka langsung mendapat kalungan bunga 'selamat datang'. Turut hadir di sana Sesmenpora, Sakhyan Asmara, Wakil Ketua Umum KOI, Muddai Madang, Ketua Umum Satlak Prima, Achmad Sutjipto, dan Wakil Ketua Umum PB PABBSI, Joko Pramono.
Sri Wahyuni merasa senang, karena saat keluarganya di Bandung tak dapat hadir menjemput, puluhan mahasiswa Universitas Bhayangkara Jaya, antusias menyambut sang atlet. Selain Yuni, pelatihnya MG Supeni juga tercatat sebagai mahasiswi kampus yang berlokasi di Bekasi Utara tersebut.
"Saya cuma mau mengucapkan terima kasih semuanya. Dukung terus atlet Indonesia semoga bisa lebih berprestasi lagi," kata Yuni.