Liputan6.com, Styria - Andrea Iannone berhasil mencetak sejarah setelah berhasil finish di posisi pertama MotoGP Austria, Minggu (14/8/2016). Ia berhasil membuat Ducati kembali menang di Sirkuit Red Bull Racing setelah `puasa` selama enam musim.
Menurut Iannone, keberhasilan ini adalah hasil perjudian. Ia menolak rekomendasi ban dari Michelin dan tim. Sebaliknya, pembalap Italia ini justru menggunakan ban pilihannya sendiri. Ia memilih ban depan lembut dan ban belakang medium.
Sementara itu, semua rival utamanya lebih memilih melewati 28 lap sirkuit dengan ban depan medium dan ban belakang keras.
Baca Juga
Advertisement
"Itu sangat berisiko. Saat Anda tahu Anda punya kesempatan yang sangat baik untuk bertanding untuk jadi yang utama dan semua orang memulai dengan ban belakang keras, dan kamu justru menggunakan ban lembut," ujarnya, dikutip dari motorsport.com.
Iannone melanjutnya, sehari sebelum pertandingan saat mencoba ban belakang keras, masalah timbul. Ia mengaku setelah melaju enam hingga tujuh lap, ban kian sulit dikendalikan. "Terutama di sisi kanan," ujarnya.
Saat itulah ia memutuskan menggunakan ban lembut saja. "Ketika saya kembali, saat berbicara dengan tim dan Michelin. Saya menjelaskan perasaan saja. Saya pikir ban ini lebih baik untuk balap. Tapi Michelin tidak setuju 100 persen," aku Iannone.
Ia mengungkapkan hampir saja berubah pikiran dengan kembali menggunakan ban rekomendasi tim dan Michelin. Tapi akhirnya ia memutuskan menggunakan ban yang ia yakini. Inannone pun berhasil memetik hasil manis dari pendiriannya itu.
"Saya percaya pada diri saya sendiri dan saya pikir itu adalah keputusan yang sangat kuat," tutup Iannone.