Liputan6.com, Makassar - Setelah sepekan lebih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Makassar, kondisi Dasrul, guru SMK Negeri 2 Makassar yang menjadi korban pemukulan orangtua dan siswanya, belum membaik.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Pagi SCTV, Senin (15/8/2016), saat ditemui di kamarnya, Ruang Merak II, Minggu kemarin (15/8/2016), Dasrul masih terbaring lemah dan bahkan belum sadarkan diri, setelah menjalani operasi di bagian hidung.
Advertisement
Menurut pengacaranya, Aziz Pangeran, guru yang menjadi korban pemukulan orangtua dan siswa sepekan lalu itu, dioperasi empat dokter spesialis, yakni bedah plastik, mata, hidung dan spesialis tenggorokan.
Keempat dokter ahli ini perlu mengembalikan tulang hidung Dasrul yang bergeser dan patah, akibat terkena pukulan.
Dasrul dipukuli oleh Adnan Ahmad, orangtua siswa berinisial MA, serta MA sendiri, Kamis 11 Agustus 2016.
Tindakan ini dipicu ulah MA yang mengadu kepada orangtuanya, setelah ditegur oleh Dasrul, karena tidak membawa tugas peralatan menggambar.
Akibat ulah Adnan Ahmad bersama putranya, Dasrul pun melaporkan kasus ini ke polisi. Tidak itu saja, ratusan siswa SMK Negeri 2 Makassar juga melakukan aksi damai di depan sekolah, menuntut pemukul Dasrul.
Setelah melakukan pemeriksaan, polisi menetapkan Adnan bersama putranya, sebagai tersangka dan langsung masuk tahanan.