Liputan6.com, Makassar - Usai meraih Adipura, Kota Makassar terus berinovasi dalam mempertahankan prestasi di bidang kebersihan lingkungan tersebut.
Tak hanya membuat program sampah ditukar beras, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota Makassar, Moh Romdhan Pomanto kini menginstruksikan jajarannya membuat program sampah ditukar dengan es krim. Program tersebut mulai berjalan di seluruh bank sampah di Kota Makassar.
"Ini semata bertujuan untuk mendorong keterlibatan warga untuk peduli akan kebersihan Kota Makassar, khususnya di lingkungannya masing-masing," kata Saharuddin, Ketua Tim Program bidang Kebersihan Kota Makassar, saat meninjau pelaksanaan program tersebut di Bank Sampah Ballaparang, Kelurahan Karuwisi, Kecamatan Tallo, Makassar, Minggu, 14 Agustus 2016.
Ia mengatakan dengan diversifikasi produk yang dapat ditukarkan dengan sampah, masyarakat Kota Makassar kini punya banyak pilihan.
Program sampah tukar es krim khususnya, kata Saharuddin, bekerja sama dengan Walls Area IC East. Setiap nasabah bank sampah dapat menukarkan sampahnya dengan es krim senilai dengan sampah yang ditukarkan di bank sampah tersebut.
Baca Juga
Advertisement
"Misalnya setelah ditimbang, harga sampah nasabah yang dimaksud sebesar Rp 15.000, maka ia dapat menukarnya dengan es krim yang juga senilai itu," kata Saharuddin.
Bank sampah yang melayani sampah tukar es krim diperuntukkan bagi bank sampah yang memiliki daya listrik yang cukup untuk freezer. Jika bank sampah yang dimaksud tak mampu, bank sampah tersebut dapat bekerja sama dengan kios-kios kecil yang banyak dijumpai di lorong-lorong atau setapak di wilayahnya masing-masing.
"Ini tentu ke depannya membuka peluang bagi masyarakat lorong, khususnya untuk lebih berdaya lagi. Apalagi jika Badan Usaha Lorong mulai berjalan, semuanya dapat bersinergi," kata dia.
Program baru sampah tukar es krim akan dilansir pada Agustus 2016 sebagai rangkaian kegiatan menyambut perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71.