Kerabat Ikan Piranha 'Bergigi Mirip Manusia' Ternyata Vegetarian

Kerabat piranha, ikan pacu, belum lama ini ditemukan berkeliaran di Danau St. Clair dan Port Huron di Michigan, Amerika Serikat.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 16 Agu 2016, 06:15 WIB
Membebaskan hewan peliharaan ke alam liar bukan hanya membahayakan satwa tersebut sehingga mati, tapi juga berdampak buruk pada ekosistem.

Liputan6.com, Port Huron - Tercatat sejumlah film menggambarkan keganasan piranha, salah satunya Killer Fish yang rilis pada 1979. Tak jarang, tayangan berbasis ilmu pengetahuan pun mempertontonkan bagaimana ikan ini beraksi menghabisi sebelum akhirnya menyantap mangsanya.

Namun mungkin belum banyak yang tahu bahwa piranha memiliki kerabat yang ternyata vegetarian alias tidak makan daging. Seperti dikutip dari Live Science, Selasa (16/8/2016) ikan itu bernama, pacu.

Ikan berperut merah itu memiliki nama ilmiah Piaractus brachypomus. Bentuk giginya persegi, mirip dengan gigi manusia sehingga ikan jenis ini kerap "diburu" untuk dipelihara.

Lazimnya, pacu ada di Amerika Selatan, namun pada Juli lalu ikan ini dikabarkan tampak berenang di Danau St. Clair dan Port Huron, yang terletak di negara bagian Michigan. 

Setidaknya ada tiga ekor ikan pacu yang ditangkap pada Juli lalu. Menurut pernyataan tertulis Michigan Department of Natural Resources (DNR) pada Selasa 9 Agustus lalu, keberadaan ikan ini diduga kuat merupakan ulah dari orang yang pernah memelihara hewan tersebut sebelumnya.

Habitat asli Pacu berada di cekungan serta bantaran Sungai Amazon dan Orinoco. Tubuhnya yang pipih mirip dengan piranha, kerabat pacu yang bergigi tajam.

Pacu bisa mencapai ukuran panjang 89 sentimeter, sehingga mengagetkan para pemilik akuarium yang tidak menyangka ikan peliharaan mereka dapat tumbuh sebesar itu.

DNR menduga, itulah alasan mereka yang awalnya memelihara pacu lantas membuangnya ke sungai.

Suhu yang hangat penting bagi kelangsungan hidup ikan pacu, sehingga kecil kemungkinan ikan-ikan itu bisa berkembang biak di perairan Michigan yang mengalami musim dingin.

"Namun membebaskan hewan peliharaan ke alam liar tak hanya dapat menyebabkan satwa tersebut mati, melainkan juga berdampak buruk pada alam dan ekosistem setempat," tulis DNR.

Menurut ahli biologi pada Divisi Perikanan, DNR, Nick Popoff, Pacu memang pernah ditemukan sebelumnya di perairan negara bagian Michigan. Tapi inilah pertama kalinya ditemukan tiga ekor ikan pacu dalam waktu satu minggu.

Kepada Live Science, Popoff mengatakan ada kemungkinan tiga ikan tersebut berasal dari akuarium tunggal yang dilepaskan ke ruang publik.

Popoff melanjutkan, "Persyaratan suhu untuk pacu bersifat tropis, padahal Michigan bukan negara bagian yang tropis. Mereka tidak bisa menyintas musim dingin kita, jadi kita tidak menganggapnya invasif."

Sementara itu, ikan mas juga pernah dilepaskan ke danau-danau Michigan oleh para pemilik mereka. Tapi tidak seperti pacu, ikan mas bertahan hidup sepanjang tahun dan telah berhasil berkembang biak.

"Kita menyaksikan berkembang biaknya populasi ikan mas di Danau Erie dan St. Claire," demikian dijelaskan oleh Popoff.

"Mereka adalah contoh pembuangan dari akuarium yang beberapa saat kemudian telah menciptakan pembiakan alami," kata dia.

Menurut DNR, selain Michigan, ada 26 negara bagian di Amerika Serikat yang melaporkan temuan pacu di alam liar.

"Tanpa disadari, melepaskan ikan pacu ke alam liar sama saja dengan membunuhnya," imbuhnya.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya