Menko Polhukam: Pemerintah Dalami Kewarganegaraan Archandra Tahar

Pemerintah, kata Wiranto, masih perlu mendalami masalah ini karena menyangkut kabinet kerja Jokowi-JK.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 15 Agu 2016, 16:36 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar masuk kedalam mobil usai kunjungannya di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Senin (8/8).(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto mengatakan saat ini pemerintah tengah mempelajari dugaan kewarganegaraan ganda yang dimiliki menteri ESDM Archandra Tahar.

"Pemerintah menyadari betul apa perkembangan di masyarakat mengenai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menjadi diskursus, penilaian, pendapat-pendapat para pakar mengenai keberadaan Menteri ESDM," ucap Wiranto di Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (15/8/2016).

Pemerintah, kata Wiranto, masih perlu mendalami masalah ini karena menyangkut kabinet kerja Jokowi-JK.

"Pemerintah masih perlu mendalami masalah itu karena masalah yang cukup penting dalam rangka kinerja Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK diharapkan masyarakat tentu sabar," sambung dia.

‎Arcandra Tahar telah menegaskan dirinya masih memegang paspor Indonesia. Hal tersebut menjadi bukti dirinya masih merupakan Warga Negara Indonesia (WNI).

Dia memastikan masih menjadi WNI meski telah bermukim dan berkarier di Amerika Serikat selama 20 tahun. Bahkan dia menegaskan paspor Indonesia miliknya dapat dibuktikan validitasnya.

Presiden Joko Widodo atau Jokowi melantik sejumlah menteri baru terkait perombakan kabinet pada Rabu 27 Juli 2016 lalu. Arcandra Tahar terpilih menjadi Menteri ESDM menggantikan Sudirman Said.

Sebelumnya Arcandra menjabat sebagai presiden pada perusahaan yang bergerak pada bidang energi dan perminyakan Petroneering Hoston di Texas. Perusahaan tersebut mengembangkan teknologi dan rekayasa yang berfokus pada desain dan pengembangan anjungan lepas pantai lebih tahan lama, efektif, dan aman. Jabatan tersebut didudukinya sejak Oktober 2013.

Arcandra merupakan jebolan teknik mesin Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia melanjutkan studi strata 2 dan 3 di A&M University Texas Amerika jurusan Ocean Enginering.

Arcandra memiliki pengalaman lebih dari 14 tahun di bidang hidrodinamika dan rekayasa lepas pantai. Dia mengembangkan keahlian khusus melalui sekolah yang luas dan melalui pengalaman praktis di industri.

Dia telah bekerja dengan penemu dari pengeboran dan produksi sistem mengambang dan compliant, Spar, TLP, Compliant Tower, Apung Menara dan Multi Colum Floater selama 13 tahun terakhir.

TLP dan produk Spar sendiri mewakili sebagian besar dari semua mengambang sistem pengeboran dan produksi gabungan operasional di dunia saat ini. Arcandra Tahar diberikan tiga hak paten pada bidang pengembangan migas lepas pantai.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya