Liputan6.com, Jakarta Banyak spekulasi berkembang seputar kepribadian Jessica Kumala Wongso. Ada yang menyebut terdakwa kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin ini psikopat. Ada juga yang menyebut Jessica berkepribadian ganda. Mana yang benar?
Bagaimana seseorang yang psikopat maupun berkepribadian ganda pun membuat Majelis Hakim penasaran. Ketua Majelis Hakim Kisworo kemudian mempertanyakan hal tersebut kepada Ahli Psikologi Klinis Antonia Ratih Andjayani di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (15/8/2016).
Advertisement
"Untuk mengenali psikopat, seseorang yang daya empatinya nol, tidak berkembang secara sehat dan baik," kata Ratih
Seorang psikopat, Ratih menjelaskan, sulit bisa ikut merasakan emosi yang berlangsung pada orang lain. Cenderung menjadi pribadi yang dingin.
"Selain daya empati tidak berkembang, hati nurani tidak berkembang. Nilai salah benar baik buruk tidak sesuai seperti orang pada umumnya," tutur Ratih.
Menurut Ratih, Jessica sehat secara mental, dalam arti mampu menalar, berdaya pikir kritis, dan cerdas.
"Apakah terdakwa ada potensi berkepribadian ganda?" tanya Kisworo.
"Dia tidak menampilkan indikasi berkepribadian ganda. Saya tidak menemukan adanya kemungkinan yang bersangkutan (Jessica) dirujuk menjadi psikopat. Bahwa ada perilaku menuju ke sana, perlu pendalaman lebih lanjut," pungkas Ratih.