Ilmuwan Kuak Metode 'Ampuh' Perbesar Penis

Sebagian besar pria beranjak dewasa dengan impian memiliki penis berukuran fantastis. Ilmuwan kini punya jawabannya.

oleh Adanti Pradita diperbarui 16 Agu 2016, 21:00 WIB
Sebagian besar pria beranjak dewasa dengan impian memiliki penis berukuran fantastis. Ilmuwan kini punya jawabannya. (sumber: Mirror)

Liputan6.com, Jakarta- Tersebarnya foto tanpa busana aktor terkemuka Hollywood, Orlando Bloom belum lama ini mengundang perhatian banyak orang di dunia. Perbincangan seputar foto tersebut fokus pada alat kelamin sang aktor yang diakui besar atau berukuran fantastis oleh banyak orang, terutama pria.

Hal tersebut tentunya juga mengundang banyak pertanyaan mengenai bagaimana sang aktor bisa memiliki alat kelamin atau penis dengan ukuran menakjubkan seperti yang diimpikan banyak pria lainnya.

Lebih tepatnya lagi, apakah ada cara untuk pria lainnya di dunia mendapatkan kesempatan yang sama layaknya Orlando Bloom?

Seperti dilansir dari Mirror, Senin (15/8/2016), peneliti asal Amerika Serikat dan Meksiko telah menemukan metode baru untuk membantu memperbesar ukuran penis pria.

Metode mereka adalah dengan menggunakan materi bahan plastik yang mana akan diinjeksi ke dalam penis pria.

Metode ini sudah beberapa kali digunakan dalam upaya operasi plastik dan para ilmuwan kini telah meyakini bahwa cara tersebut juga terbukti ampuh dalam  upaya pembesaran ukuran alat kelamin pria.

Materi bahan plastik diketahui dapat memicu terbentuknya jaringan baru untuk tumbuh pada penis dan area sekelilingnya.

Seorang dermatologist atau spesialis kulit berkebangsaan Meksiko, Luis Casaventes diketahui telah melakukan sejumlah operasi pembesaran ukuran pada penis.

“Jumlah pria yang mau mengambil risiko membesarkan penis mereka sungguh tinggi terlepas dari efek samping yang ada,” ungkapnya.

Namun dirinya juga memberitahukan bahwa sebagian besar operasi tersebut tidak berlangsung sesuai harapan.

“Sejauh ini, kebanyakan operasi pembesaran penis yang menggunakan injeksi mempunyai dampak yang bisa dikatakan cukup serius,” tutupnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya