Liputan6.com, London - Ada kekhawatiran, ketika naik angkutan umum kita malas berdiri karena jauh, nanti pegal dan sebagainya. Padahal, Anda perlu tahu, berdiri di angkutan umum 10 menit saja ternyata kunci menurunkan risiko resiko serangan jantung dan diabetes. Penelitian telah membuktikannya.
Seperti diberitakan Dailymail, Selasa (16/8/2016) studi ini dilakukan School of Nutrition and Health Promotion di Arizona State University, Phoenix, Amerika Serikat. Penulis studi, Glenn Gaesser, mengatakan, para peneliti mempelajari sembilan orang dewasa yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Advertisement
Kemudian mereka mengawasinya dengan menggunakan monitor gula darah secara terus-menerus dan rutin. Mereka juga menilai gaya hidupnya, termasuk apakah mereka lebih banyak duduk atau berdiri saat berada di angkutan umum.
Satu minggu kemudian, peserta secara bertahap diminta untuk beberapa waktu duduk dan berdiri, dalam interval 10 sampai 30 menit untuk total dua setengah jam per hari. Minggu berikutnya, waktu duduk mereka digantikan dengan berjalan di treadmill dengan kecepatan satu mil per jam.
Pada minggu keempat, mereka diminta bersepeda dengan kecepatan yang sangat lambat dengan pengeluaran energi yang rendah. Rata-rata glukosa selama 24 jam ternyata lebih rendah daripada duduk.
"Kami menemukan adanya pengurangan gula darah yang biasanya lima persen sampai 12 persen dalam sehari, dengan efek terbesar adalah saat mereka bersepeda," kata Gaesser.
"Studi ini tidak sepenuhnya mengejutkan karena penelitian lain dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan, terlalu lama duduk bisa berdampak pada glukosa selama sehari," kata Dr Daniel Bailey dari Universitas Bedforshire.
Bagaimanapun, kata Bailey, studi dengan kelompok yang lebih besar diperlukan sebelum kita bisa mengatakan temuan ini berlaku untuk orang gemuk pada umumnya. Tapi bagi orang obesitas dan prediabetes, bisa mencoba cara ini.