Liputan6.com, Jakarta - Pelari asal Bahama, Shaunae Miller, akhirnya berhasil merebut medali emas Olimpiade 2016 dari lari nomor 400 meter putri. Namun upaya pelari berusia 22 tahun itu menyentuh garis finis harus dibayar mahal dengan beberapa luka yang menyakitkan.
Dia terpaksa mendapat perawatan setelah sengaja menjatuhkan diri menjelang garis finis. Langkah berani ini dilakukannya demi mengungguli rival terdekatnya, Allyson Felix asal Amerika Serikat. Miller akhirnya finis pertama dengan catatan waktu 49.44 detik.
Baca Juga
Advertisement
Di belakangnya menyusul Felix dengan catatan waktu 49.51. Sedangkan perunggu diraih pelari Jamaika Shericka dengan catatan waktu 49.85 detik. "Saya belum pernah melakukan hal ini sebelumnya," ujar Miller usai lomba seperti dilansir Dailymail.co.uk.
"Saya mengalami beberapa luka dan memar, serta terbakar di beberapa tempat, dan itu menyakitkan," beber 22 tahun itu.
Persaingan di nomor 400 meter putri memang berlangsung ketat sejak awal lomba. Miller yang meraih perak pada kejuaraan dunia atletik di Beijing, Tiongkok, tahun lalu, langsung memimpin hingga jarak 300 meter. Namun memasuki 100 meter terakhir, Felix yang baru sembuh dari cedera engkel mulai mendekat bahkan berhasil memimpin lomba hingga mendekati garis finis.
Tidak ingin kehilangan medali, Miller terpaksa menempuh langkah beresiko. Dia menjatuhkan diri dan mendarat dengan kedua tangan terlebih dahulu sebelum akhirnya terjerembab di lintasan melewati garis finis. "Saat saya menyentuh tanah, saya tidak tahu apakah saya menang dan meraih emas. Saya masih belum tahu bagaimana hal itu bisa terjadi," kata Miller.
"Apa yang ada di pikiran saya, saya harus meraih emas. Kemudian saya berada di tanah. Itu perasaan luar biasa," beber Miller.