Liputan6.com, Jakarta - Duplikat bendera pusaka Merah Putih diarak dari lapangan Monas ke Istana Merdeka. Rombongan kirab terdiri dari pasukan drum band, paskibraka, dan pasukan berkuda.
Di belakang pasukan berkuda, berjalan kereta kencana dengan gagah. Di dalam kereta, dua paskibraka membawa bendera pusaka ke Istana Merdeka, Rabu (17/8/2016).
Advertisement
Pasukan pengawal bendera tampak berjejer rapi. Warga pun terlihat antusias mengambil foto pasukan berkuda.
Ribuan warga juga berjejer rapi di silang barat Monas, ingin melihat kirab bendera pusaka. Kirab bendera ini baru pertama kali dilakukan.
Kepala Sekretaris Presiden Darmansjah Djumala di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis 11 Agustus 2016 mengatakan, pemerintah menilai bendera pusaka merupakan bagian dari simbol negara yang sakral. Karena itu, butuh seremoni yang tak kalah sakral dalam membawa bendera pusaka ke Istana Merdeka, sebelum dikibarkan pada Upacara Peringatan HUT ke-71 RI.
"Bendera pusaka sebagai simbol negara itu harus diperlakukan dengan acara yang bersifat ritual. Ada ritualnya. Jadi bukan hanya sekadar kain. Tapi adalah simbol negara yang disakralkan dan dianggap sebagai sesuatu yang dihormati," jelas Darmansjah.