Liputan6.com, Jakarta - Kontak senjata antara Satgas Operasi Tinombala 2016 kembali terjadi dengan kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah, Rabu ini sekitar pukul 08.30 Wita. Dalam peristiwa itu, satu anggota organisasi yang dipimpin almarhum Santoso itu tewas. Dia adalah Ibrohim asal Uighur, Xinjiang, Tiongkok.
Kapolda Sulteng Brigjen Pol Rudi Sufahriadi yang dikonfirmasi Liputan6.com membenarkan persitiwa itu. Dia menyebutkan, baku tembak bermula saat Satgas patroli rutin di Pegunungan Padopi, Dusun Maros, Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara.
Advertisement
Dalam patroli itu, tim satgas yang terdiri dari beberapa personel Polri dan TNI menyisir seputaran pegunungan hingga akhirnya bertemu dengan dua orang tidak dikenal.
Satgas kemudian meneriakkan sandi operasi namun dibalas dengan rentetan senjata dan lemparan bom rakitan hingga akhirnya baku tembak terjadi hingga beberapa lama.
"Setelah baku tembak terjadi satu anggota MIT terkena dan langsung tewas di lokasi, sedangkan satu anggota lainnya melarikan diri dengan satu pucuk senjata laras panjang jenis M-16," terang Rudi di Palu, Rabu (17/8/2016).
Dia menyebutkan, hingga saat ini proses evakuasi masih dilakukan. Sedangkan pengejaran terhadap satu anggota MIT yang melarikan diri juga dilakukan.
"Dari hasil olah TKP sementara barang bukti yang ditemukan satu buah bom rakitan jenis lontong yang dilempar dan tidak meledak dan beberapa selongsong amunisi," jelas Rudi.
Jenazah Ibrohim akan dievakuasi ke RS Bhayangkara di Palu untuk prroses identifikasi lebih lanjut.