Arcandra: Berbuat Baik untuk Negara Tak Harus Jadi Menteri

Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar mendatangi Istana Merdeka dan bertemu Presiden Jokowi.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 17 Agu 2016, 19:03 WIB
Arcandra Tahar menjadi Menteri ESDM menggantikan Sudirman Said (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Menteri ESDM Arcandra Tahar mendatangi Istana Merdeka dan bertemu Presiden Jokowi. Arcandra menyebut dirinya hanya bersilaturahmi dengan presiden selepas tak lagi menjabat sebagai menteri.

"Silaturrahmi harus tetap dijaga. Kalau datang untuk silaturahmi kapan aja bisa kan, bisa hari Senin, Selasa, Rabu," kata Arcandra di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/8/2016).

Namun, ketika disinggung soal kemungkinan dirinya kembali masuk dalam jajaran Kabinet Kerja Arcandra mengelak. Bagi dia, berbuat baik kepada negara tidak harus menjadi menteri.

"Umat terbaik itu apa? Apakah harus jadi menteri? Kan enggak, selama dia bisa amar ma'ruf nahi mungkar, enggak ada dalam ayat itu mengatakan harus jadi menteri baru bisa amar ma'ruf nahi mungkar. Yang penting lakukan yang terbaik," jelas dia.

Arcandra juga tidak pernah menyesalkan keputusan Jokowi yang memberhentikan dirinya selepas isu dua kewarganegaraan menimpa dirinya. Dia sudah menyerahkan pada Tuhan.

"Kok bisa ya menyesal, ndak ada semua sudah ada yang atur. Namanya takdir enggak ada yang tahu. Kalau kita tahu justru takdir takut. Lakukan yang terbaik, yang diwajibkan usaha kemudian serahkan ke Yang Kuasa," pungkas Arcandra.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya