Reklamasi Teluk Jakarta Bisa Jadi Saingan Marina Bay

Proyek reklamasi Pantai Utara Jakarta bisa menyerap puluhan ribu tenaga kerja.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Agu 2016, 08:21 WIB
Sejumlah warga memadati kawasan Muara Angke untuk melihat proses reklamasi di Jakarta, Minggu (17/4). Lokasi yang dulunya mejadi tempat nelayan mencari ikan berubah menjadi dataran dari proyek Reklamasi Teluk Jakarta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Reklamasi di teluk Jakarta sampai saat ini masih menuai kontroversial. Namun pengembangan wilayah ke arah perairan ini dinilai para pengusaha sangatlah tepat mengingat lahan-lahan di Jakarta sudah sulit didapatkan.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia  (Apindo) Suryadi Sasmita mengungkapkan‎, jika nanti dilanjutkan, saat pelaksanaan, proyek reklamasi pantai utara Jakarta ini bisa menyerap puluhan ribu tenaga kerja. Setidaknya, ada 167 perusahaan yang ikut dalam pengembangan reklamasi Teluk Jakarta‎.

"Lebih dari 20 ribu tenaga kerja akan diserap dalam pengerjaan proyek reklamasi di pantai utara Jakarta," ujar Suryadi dalam keterangannya, Kamis (18/8/2016).

Puluhan triliun dana yang berputar selama pengembangan proyek reklamasi ini, ujar Suryadi, hanya sebagian dari manfaat ganda yang menjadi dampak positif reklamasi.

Suryadi menjelaskan, di pulau-pulau hasil reklamasi ini nantinya akan ada tempat kegiatan bisnis, rekreasi, dan permukiman. Kegiatan ekonomi di wilayah baru ini, menurut Suryadi, tidak hanya dari penduduk dan warga yang bekerja di sana, tapi juga dari wisatawan yang datang.

"Melihat masterplan dari proyek ini yang akan menjadikan Jakarta sebagai Waterfront City. Saya yakin setiap hari akan berkunjung ribuan wisatawan domestik maupun manca negara ke tempat itu," ujar Suryadi.

Dengan menerapkan konsep Waterfront City, Pantai Utara Jakarta akan menjadi wilayah berkelas dunia yang tak kalah dari kawasan waterfront Marina Bay Sands di Singapura.

Suryadi yakin, wilayah baru hasil reklamasi ini juga akan memberi manfaat bagi nelayan. Menurut Suryadi, konsep Waterfront City yang berorientasi pada pariwisata akan menumbuhkan bisnis di sektor kuliner.

"Wisata tepi pantai biasanya menghadirkan sajian makanan laut atau seafood. Dari sini kita bisa mendesain rencana untuk melibatkan nelayan dalam kegiatan bisnis kuliner," kata Suryadi.

Menurut dia, nelayan tidak hanya terlibat sebagai pemasok ikan-ikan segar bagi pebisnis kuliner, tapi para nelayan juga bisa menjadi pelaku bisnis kuliner di sana.

"Dengan perencanaan yang matang dan melalui training yang intensif, Pemprov DKI bisa memfasilitasi dan mempersiapkan para nelayan untuk merasakan secara maksimal manfaat pengembangan wilayah baru ini," jelas Suryadi Sasmita. (Yas/Gdn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya