Liputan6.com, Depok - Dinas Kesehatan Kota Depok mengungkapkan temuan air di tiga kecamatan tidak layak konsusmsi. Diduga air tersebut tercemar limbah industri.
Hal itu diungkapkan Kepala Seksi Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Depok, Sukanda.
"Beberapa waktu lalu, kami pernah melakukan uji sampel secara acak terpilihlah 3 kecamatan. Diketahui dalam setiap kecamatan satu Rukun Warga (RW) kondisi air sumurnya tercemar senyawa kimia," kata Sukanda kepada Liputan6.com, Kamis (18/8/2016).
Sukanda menjelaskan, Kecamatan yang dipilih yakni Kecamatan Cimanggis, Sawangan, dan Bojong Sari. Di situ dilakukan pengujian sample kualitas air sumur. Alhasil, kualitas air sumur di tempat tersebut telah tercemar alias Ph-nya tidak netral.
"Air layak konsumsi apabila Ph berada di antara 6,5 sampai 9,2. Sedangkan air bersih Ph-nya di kisaran 6,5 sampai 8,5. Di bawah angka itu tandanya ada kandungan asam. Sedangkan di atas itu tandanya ada kandungan basa," ungkap Sukanda.
Setelah ditelusuri, ternyata sungai yang mengaliri tiga kecamatan tersebut sudah terkontaminasi berbagai jenis limbah. Selain itu, permukaan tanah di wilayah tersebut selalu mengalami penurunan. Sekitar 2 sentimeter turun setiap tahunnya.
"Misal di daerah Cimanggis. Di situ banyak perusahaan Industri. Sebagian perusahaan membuang limbahnya tidak benar. Nah, air kalinya rembes ke sumur warga," beber Sukanda.
"Di Kecamatan Sawangan dan Bojong Sari juga demikian. Kenapa di situ airnya mengandung asam? Karena banyak warga yang buang air besar tidak di septitank melainkan ke sungai, kali, koya, empang, atau rawa. Sehingga jika tanahnya gembur kualitas airnya jadi buruk," dia menambahkan.
Sukanda menjelaskan, air yang Ph-nya mengandung asam atau basa berarti air tersebut telah tersemat berbagai senyawa kimia besi. Sehingga, tidak layak untuk dikonsumsi kecuali air tersebut telah melalui proses penyulingan.
"Bakteri bisa mati kalau dimasak tapi kalau ada kandungan logamnya ya percuma saja karena enggak bakal hilang. 10 persen warga di situ tidak tahu kalau airnya tercemar dan harus diapakan," ujar Sukanda.
Untuk mengetahui senyawa kimia yang terkandung dalam air sumur tidak bisa sembarangan pengujian terlebih dahulu. Kendati demikian, dugaannya bisa terlihat secara kasat mata.
"Cuma secara kasat mata kita bisa tahu kalau air sumur di rumah keruh bisa saja mengadung bakteri dari tanah, H2S atau besi (Fe). Kalau tidak berkeruh, tidak berasa, dan tidak berbau berarti aman dikonsumsi," ujar Sukanda.
Tercemar, Air Sumur 3 Kecamatan di Depok Tak Layak Konsumsi
Meski air dimasak hingga mendidih, hal itu tidak berarti air tetap bisa dikonsumsi.
diperbarui 18 Agu 2016, 10:42 WIBKali di Jakarta tercemar sampah dan limbah industri. Sementara itu, limbah jam tangan menjadi jadi miniatur motor besar.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Naudzubillah! Ini 4 Permohonan Penduduk Neraka yang Tidak Akan Dikabulkan Allah
Kementan dan BUMN Siap Kolaborasi untuk Capai Swasembada Pangan
Arsenal vs Shakhtar Donetsk: Kesempatan Emas Gabriel Jesus Bangkit
6 Pemain Terbaik Manchester United Era Premier League: Bukan Cristiano Ronaldo, Sosok Ini Klaim Cap Terhebat
Program 100 Hari Prabowo dan Kabinet Merah Putih, Apa Prioritas Pentingnya?
Motif Batik Gajah Oling Resmi Jadi Kekayaan Intelektual Banyuwangi
Wamendagri Bima Arya Tekankan Pentingnya Daerah Aktifkan Desk Pilkada untuk Antisipasi Potensi Konflik
Hari Santri 2024, Puluhan Ribu Siswa SD-SMP di Kota Tangerang Diwisuda Akbar Tahfidz
Intip Fasilitas Mewah Pesantren VIP Dengan Biaya Rendah
Manchester City Siap Lakukan Segalanya Demi Dapatkan Bintang Bayer Leverkusen
Polresta Banyuwangi Tangkap 4 Pelaku Pengedar Narkoba, Amankan 1 Kg Barang Bukti
Jika Terpilih Jadi Gubernur, Pramono Anung Bakal Buat Perda dan Pergub Pesantren