Liputan6.com, Solo - PT Citra Metro Jaya Putra memenangi lelang pengelolaan sampah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, untuk diolah hingga menghasilkan listrik sebesar 10 megawatt per jam. Dalam 2,5 tahun ke depan TPA Putri Cempo dapat menghasilkan listrik dari tenaga sampah dengan hasil 10 megawatt per jam.
Kepala Konsorsium PT Citra Metro Jaya Putra Elan Syuherlan mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan studi lokasi di TPA Putri Cempo dan menyusun desain. Rencananya, pembangunan akan dirampungkan 2,5 tahun setelah dimulai.
Dengan sampah 250 ton per hari, Kota Solo akan menghasilkan listrik 10 megawatt dalam satu jam. Nantinya alat yang digunakan akan beroperasi selama 24 jam, tapi dalam setahun hanya akan beroperasi 8.000 jam karena perlu ada pemeliharaan.
"Sampah yang ada di TPA Putri Cempo ini kebanyakan memang sampah organik sebab sebagian sampahnya memang sudah dipilah sebelum masuk ke TPA," kata Elan di Solo, seperti dilansir dari Antara, Kamis (18/8/2016).
Baca Juga
Advertisement
Untuk pengolahan sampah menjadi tenaga listrik ini, nilai investasi yang dikeluarkan PT Citra Metro Jaya Putra mencapai Rp 417 miliar. Pengolahan sampah ini akan dikelola selama 20 tahun ke depan, dan sesudahnya dikembalikan lagi ke Pemkot Surakarta.
Elan mengatakan, saat ini kapasitas sampah yang bisa diolah PT Citra Metro Jaya Putra di TPA Putri Cempo hanya mencapai 250 ton per hari. Meskipun dari segi lokasi, lahan TPA Putri Cempo yang mencapai delapan hektare cukup untuk menampung sampah hingga 1.000 ton.
"Dalam proses pengelolaan hingga 2,5 tahun ke depan, kapasitas pengelolaannya hanya mencapai 250 ton per," kata dia.
Dia menjelaskan, metode yang digunakan, yakni plasma grasifikasi. Maksudnya, sampah organik dan anorganik akan masuk ke dalam reaktor plasma dengan suhu mencapai 1.000 derajat Celcius.
Elan mengatakan, tidak akan terjadi pembakaran sebab semua sampah akan keluar langsung menjadi gas. Sedangkan, residu yang dihasilkan berbentuk seperti kerikil kecil dan dapat digunakan sebagai bahan bangunan.
"Ya output yang dihasilkan berbentuk sintetik gas, dan sintetik gas inilah yang nantinya menjadi gas engine yang bisa menggerakkan generator untuk menjadi listrik," kata dia.
Ia mengatakan, saat ini PT Citra Metro Jaya Putra belum menghitung sepenuhnya berapa jumlah sampah yang ada di TPA Putri Cempo. Di samping itu, sampah masih berpeluang untuk diolah menjadi bio cule.
Sekretaris Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Pemkot Surakarta Tutik Mulyani menyatakan bahwa saat ini Pemkot Surakarta mengelola sampah di TPA Putri Cempo melalui pemenang lelang, yakni PT Citra Metro Jaya Putra.
Ia mengatakan sesuai dengan Perpres 18 tahun 2016 mengenai pengelolaan sampah yang ditunjuk oleh pusat, Pemkot belum merealisasikannya. Lagi pula, pengelolaan tersebut (penunjukan dari Perpres 18 tahun 2016 , red) merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi.
"Ya sampai saat ini kan belum ada keputusan dari gubernur, lagi pula kewenangan dan metodenya diserahkan pada gubernur," jelas Tutik.
Pemkot Surakarta sementara ini mengolah sampah melalui PT Citra Metro Jaya Putra. Terkait pelaksanaan pengolahan yang masih 2,5 tahun lagi, Tutik menyatakan TPA Putri Cempo masih sanggup untuk menampung.