Liputan6.com, Jakarta - Penyalahgunaan masa kanak-kanak memiliki konsekuensi kesehatan di kemudian hari. Anak perempuan dilecehkan secara fisik maupun emosional meningkatkan risiko kematian, sebuah studi baru diterbitkan jurnal JAMA Psychiartry.
Para peneliti mensurvei hampir 6.300 pria dewasa dan wanita tentang pengalaman mereka dengan kekerasan emosional dan fisik, serta diikuti orang-orang dalam studi 20 tahun. Mereka menemukan bahwa wanita-bukan pria-yang melaporkan mengalami pelecehan sebagai seorang anak lebih mungkin untuk meninggal akibat menindaklanjuti dibandingkan dengan wanita yang tidak melapor.
Advertisement
"Sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan tidak hanya konsekuensi psikologis penyalahgunaan masa anak-anak, tetapi juga kemungkinan bahwa mungkin ada konsekuensi kesehatan fisik pelecehan," kata penulis studi Edith Chen, dari departemen psikologi di Northwestern University.
Studi ini tidak menentukan penyalahgunaan masa kanak-kanak dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi untuk kematian. Namun para peneliti berspekulasi penyalahgunaan yang mungkin meningkatkan risiko perempuan untuk masalah kesehatan mental, seperti depresi.
Penyalahgunaan ini mungkin juga yang membuat orang-orang muda terlibat dalam kegiatan negatif seperti narkoba, yang memengaruhi kesehatan mereka, dilansir laman Health, Kamis (18/8/2016).
Para peneliti mencatat, penyalahgunaan juga bisa menyebabkan perubahan biologis, seperti peradangan kronis, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Sayangnya, belum jelas kenapa efeknya terlihat menonjol di kalangan perempuan.
"Kami berspekulasi bahwa mungkin ada perbedaan dalam cara pria dan wanita mengatasi stres, atau respon biologis perempuan terhadap stres," tambah Chen.