Sadis, Selama 20 Tahun Nenek Ini Bunuh 11 Teman Sendiri

Tamara Samsonova menjadi perhatian masyarakat Rusia karena diduga telah membunuh 11 orang selama 20 tahun.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 18 Agu 2016, 16:46 WIB
Tamara Samsonova menjadi perhatian masyarakat Rusia karena diduga telah membunuh 11 orang selama 20 tahun.

Liputan6.com, Rusia - Di zaman sekarang, penduduk dunia tampaknya tengah dilanda krisis moral yang sangat memprihatinkan. Beragam kasus kejahatan tak manusiawi banyak dilakukan orang-orang dengan motif yang dipicu rasa sakit hati, cemburu, iri hingga keinginan balas dendam atas kejadian di masa lalu.

Baru-baru ini, sosok Tamara Samsonova menjadi perhatian masyarakat Rusia karena diduga telah membunuh 11 orang terdekatnya selama 20 tahun.

Dilansir Thesun, Kamis (18/8/2016), aksi perempuan berusia 68 tahun itu diketahui berkat rekaman kamera CCTV. Dalam rekaman tersebut ia terlihat tengah meninggalkan gedung apartemen di St Petersburg, Inggris sambil membuang panci yang berisi potongan tubuh manusia di sebuah tempat sampah.


Kisah Tamara Samsonova

dok: thesun.co.uk

Komite Investigasi Rusia -setara dengan FBI- menuduh ia telah membunuh temannya, Valentina Ulanova (79) dengan mempergunakan obat-obatan hingga sang korban overdosis.

"Untuk menyembunyikan kejahatannya, dia memotong-motong tubuh korban dan ditempatkan pada lokasi-lokasi berbeda di dekat apartemen," pernyataan resmi Komite Investigasi.

Dalam kasus ini diketahui jika kedua perempuan ini memilliki konflik pribadi hingga bermusuhan. Pada Juli tahun lalu Tamara memutuskan untuk membunuh dan memutilasi tubuh Ulanova menggunakan gergaji, bahkan memasak kepala korban untuk ia makan. Kemudian ia membuang potongan-potongan tubuh korban menggunakan tas plastik.


Tamara alami skizofrenia paranoid

Valentina Ulanova/dok: thesun.co.uk

Komite Investigasi mengungkapkan jika perempuan tua itu resmi didiagnosis mengalami "skizofrenia paranoid" sehingga harus menjalani perawatan ke rumah sakit jiwa.

"Pada hasil pemeriksaan kejiwaan forensik, perempuan itu menderita penyakit mental kronis dalam bentuk skizofrenia paranoid," tambah Komite Investigasi.

Meski Tamara menjalani perawatan untuk memulihkan kondisi kejiwaannya, tapi persidangan kasus dan penyelidikan korban lainnya masih akan berlangsung hingga tuntas.

(ul)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya