Liputan6.com, Jakarta - Psikiater dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit CiptoMangunkusumo (FKUI-RSCM) Natalia Wadiasih Harjanto mengatakan, ada tiga momen di mana Jessica Kumala Wongso terlihat meluapkan emosinya saat tim psikiater sedang mengobservasi kejiwaannya
Pertama, saat Jessica diminta mengerjakan soal matematika sebagai rangkaian dari tes kejiwaannya.
Advertisement
"Pas psikotes, (Jessica) langsung minta kopi dan dia langsung marah ke penyidik, 'ini apa sih saya disuruh kerjain aritmatik,'" beber Natalia menirukan Jessica saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (18/8/2016)
Yang kedua, Natalia bercerita, saat Jessica tahu kondisi kejiwaannya akan diobservasi di RSCM, Jessica mengaku sakit tenggorokan dan minta dibawakan obat oleh penyidik. "Dia sebelum diperiksa sempet minta obat, dia sakit tenggorokan."
Terakhir, luapan emosi Jessica terlihat saat dia tahu masa penahanannya diperpanjang oleh Polda Metro Jaya. Ekspresi takut, sedih, dan tertekan nampak di wajah terdakwa pembunuh Wayan Mirna Salihin itu.
"Luapan emosinya saat akan kembali ke tahanan itu, ternyata diminta untuk tanda tangan perpanjangan (masa penahanan), dia sedih, takut, tertekan," ujar Natalia.