Liputan6.com, Jakarta - Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan akan menyelesaikan 10 program sektor minyak dan gas bumi (migas) dalam waktu dua minggu.
Luhut bersama Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Teguh Pamudji dan Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM telah melakukan inventaris masalah sektor migas. Dari inventaris itu ditemukan 32 rencana program yang tertunda dan ada 10 dapat diselesaikan dalam waktu dua minggu.
"Saya rapat dengan Sekjen dan pak Dirjen Migas ada 10 item kita selesaikan itu, kita push dalam 2 minggu," kata Luhut yang juga menjabat sebagai Menko Bidang Kemaritiman, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (18/8/2016).
10 program tersebut adalah pengembangan Blok migas East Natuna, pengembangan Blok migas Masela Maluku, Blok Mahakam yang akan beralih operator dari PT Total E&P Indonesia ke PT Pertamina (Persero) pada awal 2018, pengembangan blok migas laut dalam (Indonesia Deep Water Development/IDD) Bangka dan Jangkrik.
Baca Juga
Advertisement
Insentif eksplorasi laut dalam, pipa jumper WNTS Pemping yang mengalirkan gas dari Natuna ke Pulau Pemping, perkembangan kilang baru, kilang mini, Revisi Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2010 tentang biaya operasi yang dapat dikembalikan dan perlakuan pajak penghasilan di bidang usaha hulu migas, dan revisi Undang-Undang Migas.
"Ada 10 yg sudah dibahas. mulai dari RUU Migas sampe kepada PP 79, sampai kepada Masela, IDD, Jangkrik, Jangkrik misalnya karena itu ada gasnya, untuk di Batam kita segera koordinasikan minggu depan PLN dengan Dirjen listrik duduk bersama," jelas Luhut.
Luhut menuturkan, pihaknya akan koordinasi dengan pemangku kepentingan untuk menyelesaikan 10 program sektor migas dengan cepat. Sedangkan program lainnya akan diselesaikan secara bertahap.
"Yang sisanya 20 lagi akan kita selesaikan bertahap. 10 pertama ini menurut Sekjen dan Dirjen Migas adalah yang paling urgen dibahas," tutur Luhut. (Pew/Ahm)