Liputan6.com, Jakarta - Peluang Wali Kota Tri Rismaharini alias Risma diusung PDI Perjuangan pada Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang sepertinya tertutup. Sebab, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mensinyalir partainya merelakan Risma fokus membangun Surabaya.
Pernyataan itu seakan mengonfirmasi peluang PDI Perjuangan mengusung calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok kian menguat. Apalagi, jika merujuk pertemuan Ahok dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri Rabu, 17 Agustus 2016 kemarin.
"Dialog santai, dan ini baru pertama kali Pak Ahok datang ke DPP PDIP di Diponegoro, dan biasanya memang dulu sering ke Lenteng. Tapi dengan hadir ini, ruang komunikasi jauh lebih baik," ucap Hasto, di kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis, 17 Agustus 2016.
Mengenai kepastian Ahok akan mengikuti mekanisme yang diinginkan PDI Perjuangan, Hasto tak menjawab dengan tegas. Ia mengaku Ahok sangat memahami PDI Perjuangan.
"Pak Ahok sangat memahami, apalagi setelah berkunjung kemarin. Karena Pak Ahok tak asing. Karena lima tahun yang lalu, ia mengetahui betul bagaimana kader PDIP bergotong-royong untuk memenangkan Pak Jokowi dan Ahok. Dan kemarin Pak Ahok juga menyampaikan, keberhasilan itu tidak terlepas dari kader PDIP," tegas Hasto.
Menurut Hasto, terkait adanya banyak penolakan dari DPD PDIP DKI, bahkan sampai ada video yang diunggah di Youtube, itu hanya bagian dari dinamika partainya. "Ya ini kan sebuah ekspresi. Itulah bedanya PDI Perjuangan dengan yang lain, karena kami itu partai rakyat," kata Hasto.
Dia menambahkan, dinamika tersebut hanya akan terjadi ketika partai belum mengeluarkan keputusan final mengenai bakal calon yang akan diusung dalam Pemilihan Gubernur 2017. Lantaran dalam tradisi PDIP ketika keputusan sudah diambil, semua kader akan mengikutinya.
Namun, dia mengimbau agar ekspresi yang dilakukan kader itu sebaiknya disampaikan dengan arif dan berbudaya sesuai dengan adat ketimuran Indonesia.
"Kami mengimbau jika ekspresi itu disampaikan sesuai dengan tradisi kita yang berbudaya. Kita juga harus menghormati Pak Ahok sebagai pemimpin, gubernur. Karena itu ekspresi tersebut harus disampaikan sesuai adat istiadat kita sebagai orang timur," pungkas Hasto.
Melihat Peluang Ahok di Tengah Penolakan Kader Banteng DKI
Sinyal dukungan diperlihatkan para elite PDI Perjuangan terkait peluang Ahok. Dalam kondisi yang sama, kader banteng di DKI Jakarta menolak.
diperbarui 19 Agu 2016, 09:03 WIBSekjen PDIP, Hasto Kristiyanto saat menghadiri fit and proper test untuk para balon Gubernur DKI Jakarta di DPP PDIP, Jakarta, (11/5). Sebanyak 32 peserta calon Gubernur/Wagub DKI yang mengikuti fit and proper test tersebut. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Menu Diet Sehat yang Bikin Hidup Lebih Seimbang Tanpa Menguras Dompet
Cara Dapat Beasiswa SMA: Panduan Lengkap untuk Meraih Impian
Cara Membuat Kentang Crispy: Resep Lengkap dan Tips Hasil Renyah
Cara Menghilangkan Bintitan dengan Efektif, Berikut Penyebab yang Mendasarinya
Cara Menyembuhkan Batuk dengan Aman dan Efektif, Cari Tahu Juga Penyebabnya
Legawa Kalah di Pilkada Batu 2024, Krisdayanti Ucap Harapan untuk Sang Pemenang
Cara Membuat Urap Sayur Lezat dan Bergizi, Ketahui Pula Manfaatnya
Cara Menghilangkan Duri Ikan di Tenggorokan: Panduan Lengkap dan Aman
Cara Hidupkan Lampu Keyboard Laptop dengan Mudah untuk Berbagai Merek
Ambeien Adalah Apa? Mengenal Penyakit yang Bisa Menyerang Siapa Saja
Jawaban Jenaka Gus Dur saat Wartawan Mengadu Ada Kiai Berbuat Salah
Arena of Valor International Championship 2024: Hadirkan Format Baru, Kompetisi Makin Seru