Liputan6.com, Sirte - Bom bunuh diri menewaskan setidaknya 12 pasukan Libya dan melukai sekitar 60 lainnya pada Kamis, 18 Agustus 2016. Peristiwa tersebut terjadi saat pasukan berupaya memerangi ISIS dari bekas benteng kelompok teror itu di Sirte.
Menurut juru bicara rumah sakit Misrata, Akram Gliwan, korban berasal dari dua bom mobil yang terpisah. Demikian seperti dikutip dari Reuters, Jumat (19/8/2016).
Advertisement
Pasukan, sebagian besar terdiri dari tentara yang bersekutu dengan pemerintah yang didukung PBB di Tripoli, telah mendekati pusat Sirte di mana militan menguasai daerah perumahan.
Sejak 1 Agustus 2016, Amerika Serikat telah melakukan serangan udara untuk mendukung tentara Libya. Menurut Komando AS Afrika, hingga Rabu, 17 Agustus 2016, pihaknya telah melakukan 62 serangan.
Pekan lalu, pasukan yang diarahkan dari Misrata -230 km dari Sirte- dapat mengamankan sejumlah bangunan besar dan beberapa kompleks di kota yang telah digunakan oleh penembak jitu ISIS.
Pasukan Libya mengklaim telah mengontrol salah satu area di mana ISIS menampakkan dirinya pekan ini. Seiring upaya untuk terus memukul mundur, mereka harus menghadapi sejumlah serangan bom bunuh diri.
ISIS memberlakukan aturan di Sirte tahun lalu, memperluas kehadirannya di pantai Mediterania sepanjang 250 km dan menciptakan basis paling penting di Suriah dan Irak.
Pasukan memulai operasi untuk merebut Sirte sejak tiga bulan lalu, menyerang ISIS setelah mereka maju tak lebih dari 100 kilomter dari Misrata.