Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia naik seiring dengan bursa global. Salah satu pendorong kenaikan adalah naiknya saham energi imbas dari kenaikan harga minyak.
MSCI Asia Pacific naik 0,2 persen ke level 139,59 pada pukul 09.04 waktu Tokyo. Sementara indeks Japan Topix naik 0,4 persen karena yen diperdagangankan pada level 100,14 terhadap dolar.
Advertisement
Saham Asia mengalami reli 24 persen dari Februari, karena data dari negara ekonomi terbesar dunia terus berspekulasi bahwa bank sentral akan terus mendukung mereka dengan stimulus dan kebijakan moneter yang longgar. Catatan The Fed pada Rabu menunjukkan bahwa pejabat melihat sedikit resiko dari sedikit kenaikan inflasi, membantu mengendalikan kemungkinan dari kenaikan suku bunga kembali di bawah 50 persen.
"Semakin jelas bahwa the Fed tidak akan menaikkan suku bunga dalam waktu dekat," kata Strategis di Rivkin Sekuritas di Sydney, James Woods dilansir dari Bloomberg, Jumat (19/8/2016).
"Itu akan terus mendukung ekuitas. Pendapatan positif dan meningkatkan nilai komoditas khususnya minyak yang akan mendorong sahamnya naik," imbuhnya.
Indeks saham Korea Selatan Kospi naik 0,1 persen. Austalia S&P/ASX 200 juga naik 0,1 persen. New Zealand S&P/NZX 50 sedikit berubah. Pasar saham di China dan Hong Kong belum berubah.
Saham berjangka di FTSE China A50 naik 0,3 persen pada perdagangan terakhir, sementara Hang Seng Indeks naik 0,2 persen.