Liputan6.com, Jakarta - Pesawat latih mendarat darurat di persawahan di Dusun Pasir Kujang, Desa Kujang, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya kemarin. Pesawat tersebut harus didaratkan karena mesin tiba-tiba bermasalah.
Bagaimana pendaratan darurat itu bisa terjadi?
Kepala Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengungkap kejadian itu berawal saat pesawat Capung jenis FA 28 tersebut berangkat dari Bandara Nusa Biru, Pangandaran, Jawa Barat. Waktu menunjukkan pukul 14.45 WIB.
"Pesawat Capung jenis FA 28 berangkat dari Bandara Nusa Biru Pangandaran menuju Training Area Anyar Cipatujah milik sekolah penerbangan Perkasa Filing School yang beralamat di Pangandaran," tulis Sutopo dalam pesan singkatnya, Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Namun, di tengah perjalanan, tiba-tiba mesin mati. Saat itu, waktu menunjukkan pukul 15.10 WIB.
"Kemudian pukul 15.15 WIB mendarat darurat di pesawahan Dusun Pasir Kujang RT 03 RW 02 Desa Kujang, Kecamatan Karangnunggal, Kabupaten Tasikmalaya dengan kondisi pesawat rusak berat," info Sutopo.
Sementara, tiga awak pesawat latih itu selamat. Ketiganya yakni Yosaphat Lintang Nitibaskara (22) yang merupakan instruktur penerbangan dan kedua siswanya M Arief Radifan (20) serta M Fadhli Radipan (20).
Pascakejadian anggota Koramil 1215/Karangnunggal dan Polsek Karangnunggal mengamankan tempat kejadian perkara. Terlebih, "Kejadian masih ditangani Polsek Karangnunggal," kata Sutopo.
Advertisement