Ahok Serahkan Penolakan PDIP DKI ke Djarot

Puluhan kader PDIP bernyanyi "Ahok pasti tumbang". Lagu itu mengisyaratkan penolakannya terhadap Gubernur DKI Jakarta itu.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 19 Agu 2016, 11:28 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat menerima kunjungan pemain dan kru film 3 Srikandi, Jakarta, Selasa (19/7). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Ahok menyadari belum mendapat dukungan PDIP di Ibu Kota untuk kembali maju dalam Pilkada 2017. Untuk itu, dia menyerahkan semua pada Djarot Saiful Hidayat.

"Urusan Pak Djarot. Saya kan sudah ada partai cuma saya merasa sama Pak Djarot paling cocok. Dan saya dari dulu minta Pak Djarot," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Jumat (19/8/2016).

"Kalau untuk ngatasin DPD urusan Pak Djarot dong, kan bukan partai saya. Mau rangkul bagaimana? Cewek cantik enggak," tambah pemilik nama Basuki Tjahaja Purnama ini.

Ahok mengaku dirinya sengaja datang ke Kantor DPP PDIP pada 17 Agustus lalu untuk meminta izin kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar bisa duet bersama Djarot. "Kalau mengajak Pak Djarot kan saya mesti sowan ke pemiliknya Bu Megawati sebagai ketum. Makanya saya datang kepada mereka sampailah pada mereka boleh enggak Djarot ikut saya, kalau boleh kita gabung 4 partai," ujar Ahok.

Meski begitu, kata Ahok di PDIP ada mekanisme sendiri untuk mengusung cagub-cawagub di Pilkada DKI Jakarta.

"Mereka bilang kami ada mekanisme, tapi secara pribadi bu Mega katakan kami sama cocok," tandas Ahok.

Puluhan kader PDIP bernyanyi "Ahok pasti tumbang". Lagu itu mengisyaratkan penolakannya terhadap Gubernur DKI Jakarta itu. Para kader PDIP itu terlihat bernyanyi di dalam sebuah ruangan dengan podium berlatar spanduk dengan gambar Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno.

Tidak jelas siapa saja kader PDIP yang berada dalam ruangan itu karena kualitas video yang kurang bagus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya