Liputan6.com, Jakarta - Proses akuisisi saham PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) oleh PT Medco Energi Internasional telah selesai. Dengan selesainya proses tersebut maka saat ini Medco telah sah memiliki saham Newmont.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bambang Gatot menjelaskan, peralihan kepemilikan saham Newmont sudah disetujui karena semua syarat dokumen peralihan saham telah terpenuhi.
"Newmont sudah disetujui perubahan sahamnya. Pertimbangannya pemenuhan persyaratan sudah dipenuhi semua. Dokumennya sudah selesai," kata Bambang, di Jakarta, Jumat (19/8/2016).
Baca Juga
Advertisement
Terkait dengan 7 persen saham milik pemerintah, juga telah diakuisisi Medco. Namun saham tersebut bisa diambil kembali oleh pemerintah. Bambang menyerahkan hal tersebut kepada Kementerian Keuangan sebagai Bendahara Negara.
"Ya nanti Menteri Keuangan tinggal langsung saja nanti, yang 7 persen itu pemerintah nanti kalau mau diambil lagi bisa saja," tutur Bambang.
Dengan pengambilalihan tersebut, Medco tidak melakukan perombakan posisi direksi. Saat ini jabatan Presiden Direktur Newmont tetap dijabat oleh Rachmat Makkasau. Selain itu, Medco juga tidak mengubah nama perusahaan.
Untuk diketahui, Medco mengakuisisi saham Amman Mineral Internasional (AMI) yang mengendalikan 82,2 persen dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) senilai US$ 2,6 miliar atau mencapai Rp 34,27 triliun.
Presiden Direktur Medco Energi Hilmi Panigoro menuturkan, kesepakatan tersebut merupakan transaksi structured finance terbesar di Asia Tenggara pada 2016. Ia menuturkan, transaksi ini secara langsung memberikan nilai tambah strategis terhadap Medco Energi mengingat operasi Newmont Nusa Tenggara yang berskala dunia.
Medco Energi Group dan AP Investment bekerja sama mengakuisisi saham di AMI dengan dukungan dari tiga bank BUMN yaitu Bank Mandiri, BNI dan BRI dengan struktur transaksi berkelas dunia dan unik bagi perbankan Indonesia.
"Saya bangga menyaksikan dan belajar langsung dari bankir-bankir terbaik Indonesia. Struktur transaksi berkelas dunia yang diterapkan tiga bank BUMN di sini diharapkan dapat menciptakan lebih banyak transaksi yang sama strategis di kemudian hari," tutur Hilmi. (Pew/Gdn)