Bandara Silangit Kebanjiran Pengunjung

Pencanangan Danau Toba sebagai destinasi utama wisata di Indonesia memberikan berkah bagi PT Angkasa Pura II.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Agu 2016, 13:40 WIB
Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara. (Foto: Zulfi Suhendra/Liputan6.com)

Liputan6.com, Tapanuli Utara - Pencanangan Danau Toba sebagai destinasi utama wisata di Indonesia memberikan berkah bagi PT Angkasa Pura II. Untuk mengunjungi Danau Toba, wisatawan memilih untuk terbang melalui Bandara Silangit yang terletak di Tapanuli Utara, Sumatera Utara. 

Direktur Pelayanan dan Fasilitas Bandar Udara PT Angkasa Pura II (Persero) Ituk Herarindri mengungkapkan, pada 2015 lalu, jumlah penumpang yang terbang melalui Bandara Silangit terhitung hanya sekitar 17 ribu penumpang. Namun di 2016, dalam satu bulan terakhir, jumlah penumpang yang melalui bandara tersebut sudah mencapai 15 ribu penumpang.

"Jadi sampai akhir tahun‎ pasti akan lebih dari kapasitas yang saat ini 35 ribu penumpang. Sekarang ada Sriwijaya Air, Garuda Indonesia, Wings Air dan Susi Air," kata Ituk di Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Jumat (19/8/2016).

Pengembangan Bandara Silangit sendiri merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Pariwisata. Dimana Kementerian Pariwisata mengembangkan destinasi wisata, sementara AP II mengembangkan bandara dan membantu konektifitas udara ke beberapa kota.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang terjadi, saat ini Angkasa Pura II tengah mengembangkan Bandara Silangit mulai dari perbaikan dan perpanjangan runway, serta pembangunan Terminal penumpang.

"Jadi nanti kapasitas penumpang akan menjadi 100 ribu per tahun. Kalau terminal sendiri kita targetkan akan selesai pada Desember 2016," tegas Tituk.

Sementara untuk pelapisan runway, Ituk menjelaskan akan selesai pada Maret 2017 sedangkan perpanjangan sendiri selesai pada Juli 2017. Perpanjangan ini nanti dilakukan dari saat ini 2400 meter menjadi 2650 meter.

"Saat ini dengan kapasitas runway yang dimiliki di Silangit, pesawat paling besar yang bisa mendarat hanya jenis 737-500. Kalau sudah 2650 meter nanti 737-900 bisa mendarat di sini," tutup Titu. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya