Gelar Sosialisasi, BTN Klaim 900 Wajib Pajak Ikut Tax Amnesty

BTN gerak cepat mensosialisasikan tax amnesty kepada pengusaha dan para nasabah.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 19 Agu 2016, 16:30 WIB
Nasabah melakukan transaksi di ATM Bank BTN, Jakarta, Jumat (22/7). Bank BTN siap menampung dana repatriasi dari kebijakan penghapusan pajak (tax amnesty) yang mulai diberlakukan pemerintah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengklaim 900 peserta sosialisasi program pengampunan pajak (tax amnesty) akan mengungkapkan hartanya. Mereka menggunakan tarif uang tebusan dua persen atas deklarasi aset di dalam negeri.

Direktur Utama Bank BTN, Maryono mengungkapkan, sejak 8 Agustus 2016, perseroan masuk dalam bank persepsi dan pintu gerbang (gateway) penampung dana repatriasi. Bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini langsung bergerak cepat mensosialisasikan tax amnesty kepada pengusaha dan para nasabah.

"Siang ini, kita sebar 700 undangan. Terdiri dari 500 undangan untuk anggota Real Estate Indonesia (REI) dan 200 orang nasabah prioritas BTN. Tapi yang hadir 900 undangan, dan semuanya berkomitmen mendeklarasikan aset di program tax amnesty," kata dia Sosialisasi Tax Amnesty dan Property Investment di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Jumat (19/8/2016).

Dalam acara tersebut, Maryono mengakui, BTN juga mempromosikan produk-produk unggulan perseroan, antara lain produk perbankan, investasi, dan pasar uang. Ada dua produk yang berbeda, yakni KIK EBA dengan menjual portofolio Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

KIK EBA adalah Efek Beragun Aset, serta KIK EBA SP (Efek Beragun Aset Surat Partisipasi). Penerbitan terakhir di 2015, dengan kupon 8,6 persen dan tenor 2 tahun.

"Kita punya produk baru yang bekerjasama dengan Danareksa Sekuritas, menawarkan produk investasi Dana Investasi Real Estate (DIRE), deposito, tabungan, bancassurance, dan sebagainya," jelas Maryono.

Adapun produk unggulan BTN yang ditawarkan untuk peserta tax amnesty, yakni investasi properti, deposito amnesti pajak, kredit swadana amnesti pajak (back to back), DIRE dengan imbal hasil lebih tinggi dibanding produk bank, serta tabungan super untung.

Untuk produk BTN umum, ritel dan korporat, meliputi deposito, tabungan dan giro dengan rate investasi lebih baik 0,25 persen dibanding dengan Bank BUKU 4, reksa dana dan surat berharga negara, dan bancassurance.

Produk lainnya, obligasi bank BTN, deposit on call, obligasi ritel dan pemerintah, serta deposito dan tabungan serta giro syariah. "Pertumbuhan kami di atas rata-rata perbankan. Kami perusahaan terbuka yang pertumbuhan harga sahamnya tertinggi di 2016 lebih dari 40 persen," terang Maryono.

Dia optimistis, dana repatriasi yang tertampung di bank BTN mencapai Rp 50 triliun. "Dana itu akan difokuskan BTN untuk penyaluran ke sektor riil dan membantu menyukseskan program sejuta rumah yang menjadi program pemerintah," ujar Maryono.(Fik/Ahm)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya