Untuk Anda Investor Pemula, Perhatikan 4 Hal Penting Berikut Ini

Jika Anda adalah seorang calon investor pemula, coba terapkan beberapa dasar pelajaran investasi berikut ini.

oleh Adinda Tri Wardhani diperbarui 21 Agu 2016, 07:00 WIB
Jika Anda adalah seorang calon investor pemula, coba terapkan beberapa dasar pelajaran investasi berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Salah satu tolak ukur kekayaan finansial seseorang adalah jumlah kepemilikan aset investasi. Investasi dapat menjadi salah satu bentuk penghasilan pasif. Jika Anda pintar mengelola investasi, maka kekayaan finansial juga dapat cepat bertambah untuk membantu kehidupan sehari-hari.

Jika Anda adalah seorang calon investor pemula, coba terapkan beberapa dasar pelajaran investasi berikut ini.

1. Carilah tingkat pengembalian (rate of return) yang sesuai
Setiap bentuk investasi yang baik tentunya memberikan imbal hasil. Di sini kita belum berbicara besar kecil imbal hasilnya. Tingkat pengembalian hasil dalam bahasa Inggris sering dikenal juga dengan istilah rate of return.
Semakin tinggi tingkat pengembalian hasil investasi maka semakin baik untuk dipilih. Harus diperhatikan juga modal awal yang dimiliki. Jika modal awal yang dibutuhkan sama besarnya, maka akan lebih baik jika kita memilih yang tingkat pengembaliannya lebih besar.

Lebih baik lagi apabila kita bandingkan dengan produk investasi sejenis. Misalnya Anda tertarik dengan investasi reksadana, dalam reksadana sendiri terdapat beberapa jenis, Anda bisa mempertimbangkan reksadana saham dibanding reksadana pendapatan tetap yang memberikan imbal hasil lebih tinggi, akan tetapi risiko nya pun tentu saja akan berbeda.

2. Sesuaikan profil risiko
Tak ada investasi yang tidak memiliki risiko. Setiap investasi memiliki tingkat risiko masing-masing, jadi tidak ada produk investasi yang murni bebas risiko.
Ada 2 jenis risiko dalam dunia investasi. Risiko eksternal merupakan risiko yang dapat dialami seorang investor, dimana faktor pencetusnya berasal dari luar lingkungan investasi. Contoh risiko eksternal misalnya bencana alam atau kebijakan pemerintah seperti perpajakan atau kurs suku bunga.

Risiko internal merupakan kebalikan dari risiko eksternal. Risiko internal dapat berasal dari lingkungan investor itu sendiri. Semisal, kinerja perusahaan pialang, persaingan antar investor, perilaku konsumen dan lain-lain.
Kesimpulannya begini, jika kamu dihadapkan pada piihan investasi yang membutuhkan jumlah modal yang sama dan memberikan imbal hasil yang sama, pilih yang memiliki risiko paling rendah.
Baca juga: 4 Poin Penting Sebelum Gunakan Pinjaman untuk Menikah


3. Perhatikan jangka waktu pengembalian hasil investasi
Sering disebut dengan istilah payback period, artinya seberapa cepat investasi akan memberikan imbal hasil untuk kita. Semakin cepat sebuah investasi memberikan imbal hasil untuk kita maka semakin baik instrumen investasi tersebut.
Jangka waktu pengembalian hasil investasi ini sendiri biasanya ditentukan oleh tujuan investasi. Apakah untuk investasi jangka pendek, menengah atau panjang? Misalnya, sebuah instrumen investasi membutuhkan waktu lama sampai dengan 10 tahun atau lebih, bagi mereka yang memang mencari manfaat investasi jangka panjang memang itulah yang dibutuhkan. Carilah produk investasi yang sesuai dengan jangka waktu pengembalian yang diharapkan.

4. Cek tingkat inflasi
Inflasi sangat diperhitungkan dalam melakukan investasi karena memilki keterkaitan dengan nilai waktu dari uang. Seperti kita ketahui, jumlah dari uang yang kita milki sekarang akan berubah nilainya pada masa mendatang.
Contohnya, dengan Rp10.000 Anda bisa membeli 2 botol minuman ringan pada saat ini, belum tentu dalam 5 tahun mendatang minuman ringan tersebut memiliki harga yang sama. Bisa jadi lebih mahal atau lebih murah (disebut juga deflasi).
Apa pengaruhnya untuk investasi? Sebagai contoh, Anda memilih investasi berupa deposito dengan suku bunga 5%, sedangkan tingkat inflasi 6%. Artinya, bunga deposito yang Anda peroleh akan kalah dari kenaikan harga barang. Apakah Anda mau memilih investasi yang tingkat pengembaliannya jelas di bawah tingkat inflasi seperti ini?

Kesimpulannya adalah, bukan hanya tingkat pengembalian suatu investasi harus tinggi, tetapi imbal hasil yang ditawarkan tentunya harus melebihi dari inflasi tahunan di suatu negara. Jika tidak, maka tidak ada gunanya kita membeli produk investasi tersebut.

Selain melakukan investasi, Anda juga tetap perlu menabung. Mulailah berhemat agar Anda bisa mengumpulkan tabungan dengan lebih cepat. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan kartu kredit untuk membeli barang yang memang Anda butuhkan saja, karena Anda dapat memanfaatkan fitur diskon dan cash-back dari kartu kredit untuk berhemat.

Kalau Anda sedang mencari kartu kredit yang tepat sesuai kebutuhan, maka gunakan situs perbandingan produk keuangan populer seperti HaloMoney.co.id untuk mempermudah Anda.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya