Liputan6.com, Jakarta Gara-gara saran dari Profesor pendidikan di Harvard, Howard Gardner, seorang sarjana Amerika, William Doyle menyekolahkan anaknya yang berumur tujuh tahun di Sekolah dasar Joensuu, Finlandia. Dia akhirnya menyadari, pendidikan yang efektif itu ternyata menyenangkan.
Doyle yang merupakan dosen di Universitas Eastern Finland, itu mengatakan pengalamannya menjadi dosen di Finlandia sangat mengesankan. Di sana, sistem sekolahnya sangat santai namun anak-anaknya bisa mencapai nilai tertinggi di dunia Barat.
Advertisement
“Di Finlandia, anak-anak tidak menerima pelatihan akademis formal hingga usia tujuh tahun. Sampai saat itu, banyak anak-anak belajar melalui lagu, bermain, dan melakukan percakapan,” ujarnya, seperti dilansir dari Smh, Sabtu (20/8/2016)..
Doyle juga mengatakan, sebagian besar anak-anak berjalan atau bersepeda ke sekolah, dari yang usianya masih kecil hingga besar. Jam sekolah di Finlandia pun pendek dan PR yang diberikan umumnya ringan. Lebih mengagumkannya lagi, di sana para siswa memiliki waktu wajib 15 menit untuk beristirahat dan bermain di luar ruangan dalam setiap jam, setiap hari.
Udara segar, suasana alam, dan aktivitas fisik yang teratur inilah yang dianggap pemerintah setempat sebagai bagian dari pembelajaran.
“Suatu malam, saya menanyai apa yang anak saya lakukan hari itu. Ia mengatakan, guru-guru di sekolahnya mengirim mereka ke hutan dengan peta dan kompas. Mereka meminta siswa-siswanya untuk menemukan jalan keluar. Itu saja,” katanya.
Bangsa Finlandia memang bukan tipe orang yang membuang-buang waktu atau uang. Tapi dengan begitu, anak-anak bisa belajar melalui pengamatan langsung, atau kuis dengan cara menyenangkan.
"Di kelas, anak-anak boleh bermain, tertawa dan melamun sepanjang hari."
Menurut Doyle, Finlandia memiliki "mantra" budaya yang berisi "biarkan anak-anak menjadi anak-anak, pekerjaan anak-anak adalah bermain, dan anak-anak belajar dengan sangat baik melalui permainan."
“Bahkan salah satu siswa Cina yang belajar di Finlandia, mengatakan kepada saya bahwa di sekolah-sekolah Cina, membuatnya merasa seperti berada di militer. Tapi di negara ini, membuat ia merasa menjadi bagian dari sebuah keluarga yang sangat baik,” katanya.
Di Finlandia, guru adalah profesional yang dikagumi selain dokter. Mungkin karena latar belakang pendidikan dokter harus bergelar master atau pakar pendidikan serta penelitian.
Dalam pendidikannya, negara Finlandia melakukan:
1. Negara tersebut memberikan skala publik nasional yang berkualitas, sangat dihormati, serta sangat profesional untuk guru-gurunya.
2. Ukuran kelas yang dapat dikelola.
3. Kurikulum yang kaya dan dapat dikembangkan.
4. Aktifitas fisik yang rutin.
5. Ujian ringan yang sudah terstandarisasi agar tidak terjadi stres dan membuang-buang waktu.
6. Penilaian setiap hari oleh guru.
7. Atmosfer kelas yang aman, kolaborasi, dan hangat.
8. Menghormati dan menghargai setiap anak secara individual.