Liputan6.com, Bandung - Pelaksanaan hari pertama program Jumat Ngangkot, yaitu warga Kota Bandung, Jawa Barat, diimbau menggunakan angkutan kota sebagai alat transportasi khusus saat Jumat, belum sesuai harapan.
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Bandung, Didi Ruswandi mengatakan jika hari pertama warga Kota Bandung untuk mengikuti imbauan Jumat Ngangkot ini masih minim.
Advertisement
"Kalau lihat di Twitter sudah mulai seru, tapi masih belum banyak yang mengikuti. Tapi, ini kan baru awal. Tentunya ke depan kita akan terus melakukan sosialisasi ini," ucap Didi kepada Liputan6.com, Jumat 19 Agustus 2016.
Lebih lanjut Didi menjelaskan, program ini sebagai salah satu cara untuk mengurangi kemacetan di Kota Bandung. Namun tidak hanya menggunakan angkutan kota, masyarakat masih mempunyai opsi lain seperti memakai sepeda atau bus.
"Kalau dinas-dinas insya Allah sudah, tapi kan ada yang menggunakan sepeda. Jadi tidak harus memakai angkot. Saya sendiri memang sehari-harinya memakai sepeda. Di sini (Dishub) ada 12 orang. Ke depan pasti masih harus evaluasi," ujar dia.
Sementara itu, akun Twitter @BDGecotransport mem-posting asyiknya warga memakai jasa angkutan kota, bahkan beberapa di antaranya berasal dari luar negeri.
"Bule dari #Wales aja ngangkot Cicaheum-Kalapa, masa kamu nggak sih?? Hayu #JumatNgangkot #bdg #RI @BDGecotransport," tweet akun @cdc43.
"@BDGecotransport : sendiri di angkot, pada kemana ya? Serasa naik mobil pribadi #JumatNgangkot," cuit @ceu_meta.
"Angkot meningkatkan kebersamaan & tenggang rasa. Kebetulan pake baju pink, angkotnya pink #JumatNgangkot," tweet @Ismahanifa terkait kampanye naik angkutan kota di Bandung.