Liputan6.com, Manbij - Suka cita dirasakan warga Manbij di Suriah utara. Setelah dua tahun merana di bawah cengkeraman ISIS, kota mereka akhirnya bebas.
Namun, fakta baru terkuak. Sejumlah foto udara menunjukkan bagaimana para militan ISIS menggunakan warga sipil sebagai 'perisai hidup' untuk melarikan diri dari Manbij.
Pihak Pasukan Demokratik Suriah atau Syrian Democratic Forces (SDF) mengatakan, foto-foto tersebut, yang menunjukkan konvoi ratusan kendaraan, diambil pada Jumat lalu.
Baca Juga
Advertisement
Mengetahui keberadaan warga sipil di dalam mobil yang digunakan ISIS, pasukan Kurdi dan Arab, yang didukung Amerika Serikat, urung menyerang. Mereka tak ingin ada korban jiwa jatuh dari pihak yang tak berdosa.
Militan organisasi teroris itu diyakini mengarah ke utara, menuju perbatasan Turki.
SDF merebut kendali atas Manbij setelah penyerbuan besar-besaran selama 10 pekan, yang didukung serangan udara koalisi internasional yang dipimpin AS dan sejumlah personel pasukan khusus.
Saat tanda-tanda kejatuhan Manbij kian menguat, sejumlah 100 hingga 200 militan ISIS mengumpulkan anggota keluarga, pendukung, juga warga sipil yang dipaksa jadi sandera. Demikian menurut juru bicara koalisi internasional, Kolonel Chris Garver.
Sandera ditempatkan bersama para militan di tiap-tiap kendaraan yang berkonvoi menuju utara.
"Kami harus memperlakukan mereka sebagai non-kombatan. Kami tak melepas tembakan, hanya mengawasi," kata dia seperti dikutip dari BBC, Jumat (19/8/2016).
Sebelumnya, ratusan warga sipil yang selama ini dijadikan sandera ISIS dibebaskan. Sebagian lainnya melarikan diri.
Selama penyerbuan ke Manbij, SDF menawarkan kepada para milisi, rute aman untuk keluar dari kota itu demi menghindari korban jiwa dari pihak sipil. Namun, mereka menolak.
Kolonel Garver mengatakan, "Militan ISIS terus menjerumuskan warga sipil...ke dalam bahaya, mereka ingin ada dari mereka yang ditembak dan menggunakan insiden itu sebagai bagian propaganda."
Militan ISIS berupaya lari ke Falluja di Irak dalam konvoi besar-besaran Juni lalu. Namun, iring-iringan kendaraan mereka dibom oleh jet Irak dan pasukan koalisi. Sekitar 175 kendaraan rusak.