Risma Ingin Ganti Kendaraan Dinas dengan Mobil Sapuangin ITS

Risma mengaku, ide untuk menggunakan mobil buatan mahasiswa ITS sudah ada sejak beberapa tahun lalu.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 20 Agu 2016, 17:02 WIB
Sahur di jalan akan menjadi agenda rutin Risma selama Ramadan. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

Liputan6.com, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan keinginannya untuk menggunakan mobil listrik Sapuangin karya mahasiswa dan dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sebagai mobil dinasnya.

"Sebenarnya, saya sudah ngomong dengan Pak Hendro (Sekretaris Kota Surabaya) untuk mobil dinas saya, sekalian mobil dinas pejabat kota saja sekalian," kata perempuan yang akrab disapa Risma itu di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 18 Agustus 2016.

Dia mengaku, ide untuk menggunakan mobil buatan mahasiswa ITS sudah ada sejak beberapa tahun lalu. Hal itu diungkapkan Risma kala menghadiri peluncuran Sapuangin Speed 4 yang hendak berlaga dalam Student Formula di Jepang pada 6-10 September 2016.

"Ide untuk menggunakan mobil buatan mahasiswa ITS sudah ada sejak beberapa tahun lalu, namun ide tersebut belum terlaksana hingga akhirnya saya ungkapkan lagi pada Pak Jhoni Hermana (Rektor ITS)," tutur dia.

Dalam kesempatan itu, Risma juga mengajak General Manager MOR V Pertamina yang hadir dalam acara tersebut untuk bergabung mewujudkan ide tersebut.

"Saya bangga, karena ini sebagian besar dikerjakan sendiri oleh mahasiswa dan dosen ITS. Artinya, ini benar-benar ciptaan sendiri, bukan menyerahkan kepada orang lain," ujar Risma.

Risma mengatakan, dirinya ingin mewujudkan smart city dengan menggunakan mobil listrik buatan dosen dan mahasiswa ITS. Maka itu, ia berharap dan mendukung ITS untuk terus meneliti pembuatan teknologi yang lain.

"Saya berencana akan ke Silicon Valley Amerika. Di sana ada start-up yang menjadi penghubung antara perguruan tinggi, pebisnis, dan pemerintah. Itu sinergi yang bagus," ucap Risma.

Sementara itu, Rektor ITS Jhoni Hermana mengatakan pihaknya menargetkan Tim Sapuangin Speed 4 bisa masuk ke dalam 10 besar. Ia tak ingin tim Sapuangin jatuh pada lubang yang sama seperti tahun lalu.

"Mudah-mudahan ke depan ini akan lebih baik dan apa yang menjadi kendala tahun kemarin bisa menjadi pembelajaran," ucap Jhoni.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya