Liputan6.com, Rio de Janeiro - Carolina Marin berhasil mewujudkan mimpinya meraih medali emas Olimpiade. Pemain tunggal putri asal Spanyol itu meraihnya usai mengalahkan pemain India, PV Sindhu di Final Bulutangkis nomor tunggal putri Olimpiade Rio 2016, di Riocentro, Pavilon 4, Jumat, (19/8/2016) malam hari WIB.
Perjuangan Marin meraih medali itu tak mudah. Di set pertama, Marin kalah 19-21. Kekalahan itu melecut semangat Marin hingga akhirnya dia menang 21-12, dan 21-15.
Baca Juga
Advertisement
Pemain tunggal putri nomor satu dunia itu pun ditahbiskan jadi peraih medali emas Olimpiade.
"Saya sangat antusias sekarang. Mimpi saya jadi kenyataan. Saya hanya ingin mengatakan ada kerja yang sangat keras di balik medali ini," kata Marin seperti dilansir Indianexpress.
Marin mengungkapkan, dirinya berhasil juga karena ada dukungan suporter yang sangat antusias. Pemain berusia 23 tahun itupun mengaku bisa merasakannya saat pertandingan.
Selain itu, Marin mengaku kunci kemenangannya ada di kepercayaan diri. "Kuncinya adalah percaya pada diri sendiri. Karena saya ingin meraih medali emas, saya harus memberikan segalanya dan akhirnya, saya benar-benar melakukan itu," kata Marin.
Pernah Berlatih di Indonesia
Pernah Berlatih di Indonesia
Dalam kariernya, Marin tercatat pernah numpang berlatih di Indonesia sebanyak dua kali. Pertama, marin berlatih di pelatnas Cipayung pada 2013 dan yang kedua pada 2015.
Marin berlatih saat itu untuk persiapan menjalani Indonesia Open Superseries Premier 2016 yang berlangsung Mei lalu. Sayangnya, Marin gagal juara usai dikalahkan Wang Yi Han di semifinal.
Advertisement