5 Cedera Horor di Olimpiade 2016, Atlet Indonesia Termasuk

Olimpiade Rio de Janeiro 2016 merupakan ajang yang ditunggu seluruh atlet di seluruh dunia.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 20 Agu 2016, 19:20 WIB
Olimpiade Rio de Janeiro 2016 merupakan ajang yang ditunggu seluruh atlet di seluruh dunia.

Liputan6.com, Rio de Janeiro - Olimpiade Rio de Janeiro 2016 merupakan ajang yang ditunggu seluruh atlet di seluruh dunia. Setidaknya ada lebih dari 10 ribu atlet yang berburu medali di Brasil.

Untuk tampil di Rio de Janeiro, semua atlet berlatih sangat keras untuk mendapat medali. Seperti halnya atlet bulu tangkis putri asal Spanyol, Carolina Marin yang berlatih bersama atlet Indonesia di Cipayung, Jakarta sebelum bertanding di Olimpiade 2016.

Usaha Carolina berlatih di Indonesia membuahkan hasil. Dia meraih medali emas tunggal putri setelah mengalahkan atlet bulu tangkis India, Pusarla Venkata Sindhu.

Namun bagaimana bila usaha keras para atlet untuk tampil di Olimpiade 2016 dihancurkan oleh cedera yang sangat mengerikan? Tentu ini menjadi hal buruk. Bahkan, atlet Indonesia, Tony Syarifudin juga mengalami cedera mengerikan saat tampil di Rio de Janeiro.

Siapa saja atlet yang mengalami cedera horor sepanjang Olimpiade 2016? Simak di halaman selanjutnya.


Samir Ait Said

Samir Ait Said

Samir Ait Said

Prancis kehilangan salah satu atlet terbaiknya, Samir Ait Said mengalami cedera patah kaki kiri saat berlaga di Rio de Janeiro.  Said yang bermain di nomor meja lompat pria (table vaulting) cabang olahraga senam artistik mengejutkan penonton karena suara patah kakinya bergema.

Said bukan hanya turun di kelas meja lompat saja. Karena cedera ini, dia meninggalkan Olimpiade lebih cepat dan melewatkan banyak nomor seperti lantai (floor exercise), kuda-kuda pelana (pommel horse), palang sejajar (parallel bars), perseorangan serba bisa (individual all-round), beregu serba bisa (team all-round), dan gelang-gelang putra (rings).


Andranik Karapetyan

Andranik Karapetyan

Andranik Karapetyan

Atlet angkat besi Armenia yang turun di kelas 77 kilogram, Andranik Karapetyan mengalami cedera horor. Siku sebelah kirinya patah setelah dia tidak bisa gagal mengangkat beban seberat 195 kilogram.

Awalnya, lifter berusia 20 tahun itu bisa mengangkat beban tersebut. Namun saat dia mencoba mengangkat beban melewati kepalanya, Karapetyan langsung teriak. Tulang sendi siku tangan kirinya keluar dari jalur.


Ellie Downie

Ellie Downie

Ellie Downie

Pesenam wanita Inggris Raya, Ellie Downie juga mengalami cedera horor saat tampil di nomor senam lantai. Atlet berusia 17 tahun itu mendarat dengan posisi yang salah setelah melakukan gerakan salto. Dia mendarat dengan kepalanya terlebih dahulu.

Downie berusaha melanjutkan lomba. Namun tak lama kemudian, dia berhenti. Tak lama kemudian, teman-teman dan pelatihnya segera menghampiri. "Saya mendengar leher saya berderak," katanya.  


Annemeiek van Vleuten

Annemeiek van Vleuten

Annemeiek van Vleuten

Tampil di nomor road race, pembalap sepeda asal Belanda, Annemeiek van Vleuten dibawa ke rumah sakit. Dia mengalami kecelakaan saat melintasi jalan menurun 10 kilometer jelang garis finis.

Saat itu, Van Vleuten sedang memimpin balapan yang menempuh jarak 137 kilometer. Atlet berusia 33 tahun tersebut terjungkal di jalanan dengan kepalanya terlebih dahulu menyentuh aspal. Cedera tersebut membuatnya mengalami cedera parah. Tiga tulang Van Vleuten retak dan mengalami gegar otak ringan.


Toni Syarifudin

Toni Syarifudin

Toni Syarifudin

Atlet BMX Indonesia, Tony Syarifudin gagal lolos ke babak perempat final balap sepeda BMX Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Penyebabnya, dia mengalami patah tulang sebelah kiri.

Toni terjatuh ketika melakukan lompatan di run kedua. Dia merasakan angin yang sangat kencang saat 'terbang' di udara. Meski mengalami cedera, Toni masih mampu menggowes sepedanya hingga garis finis.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya