Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda membayangkan berapa banyak pajak yang harus dibayar para miliarder? Jumlah pajak yang cukup besar, seringkali membuat para miliarder berbuat curang.
Banyak dari mereka berusaha menyembunyikan uangnya untuk menghindari pajak yang besar. Pertanyaan terbesar adalah di mana mereka menyembunyikan uangnya?
Baca Juga
Advertisement
Mengutip dari Alux, para miliarder berusaha menyembunyikan uangnya dari para petugas pengawas keuangan mereka. Untuk itu, mereka harus mengirimkan uangnya ke negara lain untuk disembunyikan.
Walaupun hal ini terdengar curang, tetapi perbuatan ini tidak bisa dikatakan perbuatan ilegal yang melawan hukum. Lalu di mana saja negara favorit para miliarder menyembunyikan uangnya? Berikut 5 negara tempat miliarder menyembunyikan uang:
1. Inggris
Inggris dianggap sebagai salah satu negara teraman, terutama dalam menyimpan rahasia keuangan, bahkan dana pribadi rahasia. Selain rahasia yang terjamin, Inggris merupakan negara dengan pajak perseroan terendah.
Pajak perseroan di negara ini hanya sebesar 20 persen. Di mana jumlah ini cukup rendah dibandingkan pajak perseroan global, yang rata-rata berkisar di angka 23,63 persen.
2. Kepulauan Marshall
Kepulauan Marshall adalah nama suatu negara yang berbentuk kepulauan dan terdapat di tengah-tengah Samudera Pasifik. Walaupun negara ini cenderung kecil, kepulauan Marshall terkenal sebagai surga pajak bagi para miliarder.
Setiap perusahaan yang terdaftar di Kepulauan Marshall tetapi melakukan bidang usahanya di tempat lain, tidak akan kena tambahan pajak sedikitpun.
Panama
3. Panama
Banyak uang “haram” yang masuk ke negara Panama baik dari wilayah Amerika Latin, maupun Amerika Serikat. Hal ini telah menjadi rahasia umum, di samping terdapatnya 350 ribu perusahaan Internasional yang mendaftarkan diri secara rahasia di negara ini.
4. Jepang
Japan Offshore Market yang dimulai pada tahun 1986 menjadi titik balik Jepang sebagai negara pemasok dana asing. Usaha Jepang terbilang cukup berhasil menarik bisnis asing, dengan mengeluarkan peraturan bebas pajak dan keuangan.
Pada tahun 1999, Negeri Sakura ini memberikan bebas pajak untuk obligasi pemerintah Jepang. Pada tahun 2007, Jepang memberikan bebas pajak ke obligasi daerah dan mulai meluas ke obligasi perseroan pada 2010.
Advertisement
Macau
5. Macau
Macau dapat dikatakan sebagai Las Vegasnya Asia. Negara ini tidak hanya memiliki kasino terbesar di dunia, tetapi tempat ini berhasil menghasilkan 5 kali pendapatan Las Vegas.
Walau perusahaan offshore di Macau harus menyelenggarakan aktivitas bisnisnya di negara tersebut. Mata uang yang stabil, serta peraturan yang jelas membuat miliarder betah menitipkan uangnya di negara ini. (Aldo Lim/Ndw)