Liputan6.com, Jakarta - Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyebut bahwa gerakan Pramuka di Indonesia berbeda dengan kepanduan yang ada di negara lain. Sebab, dari segi nama pun sudah berbeda yakni Praja Muda Karana atau Pramuka.
"Pada saat itu (pemerintahan Megawati) ada yang mengusulkan mengubah sistem yang bernama Pramuka. Namun tanpa berpikir saat itu saya memutuskan bahwa Pramuka Indonesia itu berbeda dengan kepanduan berbagai negara," tutur Megawati dalam Upacara Penutupan Jambore Nasional ke 10 Tahun 2016 di Bumi Perkemahan Pramuka Cibubur, Jakarta Timur, Sabtu (20/8/2016).
Advertisement
Dari segi lambang pun, bagi Mega, sudah menunjukkan perbedaan. Sebab, Pramuka memiliki simbol tersendiri yang sarat dengan filosofi mendalam terkait bangsa Indonesia.
"Mengapa diambil tunas kelapa bukan dari tumbuhan yang lain? Karena kepulauan kita adalah kepulauan terbesar di dunia dan tanaman yang menjaga pantai ribuan kilometer itu pohon kelapa," terang dia.
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu pun menegaskan, pemuda Indonesia memiliki kepribadiannya dan ciri tersendiri yang tidak dimiliki bangsa lain.
"Pramuka Indonesia itu beda dari pandu-pandu di lain negara. Karena kita bernama Praja Muda Karana. Dan di situ disebut gerakan. Dan kalian adalah tunas-tunas bangsa," ujar Megawati.
Dia pun mengajak kepada peserta Jambore Nasional yang berjumlah 25 ribu orang itu, untuk lebih bangga menyebut Praja Muda Karana dibanding dengan singkatan Pramuka.
"Itulah semangat yang tidak seharusnya disingkat sebagai Pramuka tapi harus disebut secara langsung. Gerakan Praja Muda Karana akan selalu beda jika hanya disebut Pramuka," pungkas dia.