Bom Meledak di Pesta Pernikahan, 20 Orang Tewas dan 94 Terluka

Sebuah pesta pernikahan di Gaziantep, Turki, menjadi target bom bunuh diri. 20 orang tewas sementara 94 lainnya terluka dalam teror ini.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 21 Agu 2016, 07:24 WIB
Seorang pria menangisi anggota keluarganya yang menjadi korban tewas dalam serangan bom bunuh diri di Gaziantep, Turki (Reuters)

Liputan6.com, Gaziantep - Setidaknya 20 orang tewas dan 94 lainnya terluka dalam teror bom bunuh diri yang diduga menargetkan sebuah pesta pernikahan di Gaziantep, Turki. Peristiwa ini menambah deretan kekerasan yang terjadi di kawasan Kurdi.

Seperti dilansir Reuters, Minggu (21/8/2016), sumber dari pihak keamanan mengatakan, ledakan diduga terjadi ketika kerumunan orang di pesta pernikahan itu hanyut dalam perayaan dengan turun ke jalan.

Samil Tayyar, anggota parlemen dari Partai Keadilan dan Pembangunan menuliskan melalui media sosial Twitter, ia meyakini bahwa teror ini didalangi ISIS. Sementara itu Wakil Perdana Menteri, Mehmet Simsek mengatakan ledakan ini diduga kuat adalah bom bunuh diri.

"Semoga korban tewas dalam serangan kejam ini mendapatkan tempat disisi Tuhan dan yang terluka segera pulih. Kami mengutuk aksi kekerasan ini," ujar pernyataan kantor Gubernur Gaziantep

Anggota parlemen Gaziantep dari partai pro-Kurdi, Mahmut Togrul mengatakan yang tengah berlangsung adalah pernikahan pasangan suku Kurdi. Dan Gaziantep yang merupakan kawasan Kurdi terletak sekitar 64 kilometer dari perbatasan Suriah.

Belakangan Turki kerap didera isu keamanan, mulai dari serangan teroris ISIS hingga kelompok militan Kurdi. Bahkan pada Juli lalu, negara pimpinan Presiden Recep Tayyip Erdogan ini dihadapkan pada kudeta militer yang menewaskan 240 orang.

Pada Juni lalu serangan juga terjadi di bandara Istanbul di mana 44 orang dilaporkan tewas. Ini disebut teror paling mematikan yang terjadi sepanjang tahun ini.

Lalu dalam sepekan terakhir, sebanyak 10 orang dilaporkan tewas dalam serangan yang juga terjadi di kawasan Kurdi. Pihak keamanan mengklaim peristiwa ini didalangi oleh kelompok militan Kurdi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya