Liputan6.com, Jakarta Pertanyaan yang mudah, kapan terakhir kali Anda berbagi kabar baik dengan teman atau anggota keluarga?
Berbagi kabar baik di sini maksudnya adalah benar-benar bertemu dengan mereka, bukan hanya saling bertukar pesan. Rasanya sudah lama ya?
Dilansir dari yourtango.com, Minggu (21/8/2016), saat ini orang-orang begitu mudah menyampaikan kabar baik atau buruk melalui telepon, pesan singkat, atau media sosial, tanpa perlu bertatap muka secara langsung.
Baca Juga
Advertisement
Namun, apakah Anda pernah memikirkan apa yang sebenarnya diinginkan oleh orang-orang terkasih di dekat Anda? Apakah semua emoji dalam pesan singkat dapat menggantikan senyuman orang yang Anda cintai?
Sebuah survei menyatakan bahwa sebagian besar orang merasa paling dicintai dan dihargai ketika dapat menghabiskan waktu bersama dengan orang-orang penting di sekitar mereka.
Sisanya menyatakan bahwa senang dikejutkan secara tiba-tiba, menerima perhatian dari pesan singkat, dan unggahan orang-orang terdekat di media sosial.
Sedangkan untuk kabar buruk, masih banyak orang beranggapan bahwa lebih baik menyampaikannya secara langsung, daripada lewat pesan singkat atau sosial media sekalipun.
Lantas, adakah cara nyata untuk mengetahui bagaimana orang tersebut merasa dicintai oleh Anda?
Ya, para ilmuwan baru saja menemukan bahwa rasa cinta memiliki peran penting terhadap kesejahteraan fisik dan emosional seseorang.
Tahun 2013, dua orang ilmuwan bernama Dr. C. Sue Carter dan Dr. Stephen Porges menyatakan bahwa tanpa cinta, manusia akan gagal berkembang, walaupun mereka menemukan semua kebutuhan untuk hidup.
Cinta tidak hanya tentang emosi, cinta juga sebuah sistem neurokimia yang kompleks. Hati manusia bergantung pada bahan kimia yang terkait dengan cinta sebagai bagian proses normal berlindung dan penyembuhan diri sendiri. Molekul yang sama inilah memungkinkan Anda untuk memberi, menerima cinta, dan kebutuhan akan kesehatan serta kesejahteraan.
Cinta juga ditemukan dapat memerangi kesepian. Seseorang yang memiliki dukungan emosional kuat dan hubungan lebih tahan lama menghadapi stres, daripada mereka yang terisolasi dan kesepian.
Pada tahun 2016, artikel di Washington Post melaporkan bahwa kesepian memiliki bahaya kesehatan yang berpotensi mematikan, sama seperti merokok dan obesitas.
Jadi, apa yang harus Anda lakukan?
Ingatlah, bahwa tindakan berbicara jauh lebih keras daripada kata-kata. Luangkan dan habiskan waktu Anda bersama orang-orang terkasih, katakan pada mereka betapa Anda mencintai mereka.