Liputan6.com, Balige - Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi menginginkan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, Sumatera Utara menjadi agenda tahunan yang rutin dilaksanakan. Diharapkan kegiatan itu dapat menjadi ajang promosi salah satu danau terbesar di Indonesia itu.
"Dari parade yang ditampilkan terlihat perbedaan yang menggambarkan kesatuan dan persatuan. Saya senang sekali," ujar Jokowi pada acara Karnaval Kemerdekan Pesona Danau Toba di Balige, seperti dilansir Antara, Minggu (21/8/2016).
Advertisement
Karnaval dimulai dengan pemukulan gondang yang bersama-sama dihitung oleh masyarakat dengan menggunakan bahasa daerah.
Dalam acara itu, Jokowi dan Gubernur Sumatera Utara Erry Nuradi mengenakan Ulos Ragidup Sirara yang biasa diperuntukkan bagi kaum bapak atau orang yang terhormat atau para raja.
Sedangkan Ibu Negara Iriana Joko Widodo beserta istri Gubernur Sumut Erry Nuradi, Evi Diana, mengenakan kain ulos Tum-tumon.
Sebelum melepas karnaval, Jokowi dan rombongan disuguhi pertunjukan tari lima puak dari lima sub etnik batak. Karnaval juga menampilkan ulos sepanjang 500 meter yang telah memperoleh rekor dari Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba merupakan wujud komitmen pemerintah memperluas rangkaian perayaan kemerdekaan. "Karnaval bertujuan agar atmosfer 17 Agustus juga terasa di luar Pulau Jawa," kata Arief.
Adanya penerbangan langsung dari dan menuju Bandara Kualanamu, Sumut serta adanya rute ke Silangit, diharap dapat meningkatkan kunjungan wisatawan. Kementerian Pariwisata sendiri menargetkan dapat mendatangkan satu juta orang wisatawan ke Danau Toba pada tahun 2019.
Sementara Gubernur Sumut Erry Nuradi, mengatakan Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba menjadi tonggak kemajuan dan kejayaan pariwisata Danau Toba.
"Melalui momentum itu, Danau Toba kembali dikenal masyarakat luas," kata Erry.
Gubernur mengaku sangat berterima kasih atas kepedulian Presiden Jokowi terhadap pengembangan pariwisata Danau Toba. "Semuanya itu sangat berarti bagi masyarakat di sekitar Danau Toba dan masyarakat Sumut pada umumnya," ujar Erry.