Liputan6.com, Singapura - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dikabarkan pingsan saat menyampaikan pidato di televisi pada Hari Nasional Singapura, Minggu 21 Agustus 2016. Siaran langsung pun dihentikan dan tim medis dari kantor Perdana Menteri yang berjaga saat PM Lee berpidato langsung menangani kondisi itu.
"Mereka segera memeriksa keadaannya dan menyatakan bahwa kondisi kesehatannya tidak membahayakan," demikian pernyataan dari kantor Perdana Menteri Singapura seperti dikutip BBC, Minggu malam.
Advertisement
"Mr Lee goyah karena lama berdiri, panas dan dehidrasi. Jantungnya baik-baik saja dan dia tidak memiliki stroke," sambung pernyataan itu.
Tayangan televisi memperlihatkan PM Lee saat berpidato, kemudian tubuhnya gemetar dan tidak dapat melanjutkan pidatonya. Namun, setelah ditangani tim medis, dia kemudian melanjutkan pidato dan mendapat tepuk tangan.
Saat ia kembali melanjutkan pidato, Lee mengatakan prioritas utama pemerintahnya adalah mempersiapkan suksesi. Lee mengatakan perdana menteri baru harus siap untuk mengambil kantor PM setelah pemilihan umum berikutnya.
Lee Hsien Loong pernah menjalani operasi untuk menghilangkan kelenjar prostatnya. Dia juga didiagnosis memiliki limfoma pada 1990-an, tetapi telah pulih.
Kunjungan ke Indonesia
Lee sendiri direncanakan mengunjungi Indonesia dalam waktu dekat. Berbeda dengan lawatan kepala negara atau pemerintahan sebelumnya, kunjungan resmi PM Lee tak akan dilakukan di Jakarta. Namun, dihelat di Ibu kota Jawa Tengah, Semarang.
"PM Singapura akan kunjungi Semarang pada 24 sampai 26 Agustus ini," sebut Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemlu, Edi Yusup di kantor Kemlu, Kamis 18 Agustus 2016.
Lawatan ini, kata Edi, akan menjadi suatu yang sangat istimewa. Karena, kelak saat bertemu Presiden Joko Widodo di Semarang perbincangan akan difokuskan pada sektor ekonomi.