Mensos: Raskin Kini Bisa Diambil di Warung Elektronik

Kemensos telah melakukan kerja sama dengan perbankan dan warung, sehingga beras dan kebutuhan pokok lainnya dapat diambil di sana.

oleh Nefri Inge diperbarui 22 Agu 2016, 04:12 WIB
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Palembang - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan, masyarakat penerima beras miskin (raskin) sekarang sudah dapat mengambil langsung kebutuhan pokok itu pada warung yang melakukan kerja sama.

Hal ini karena pihaknya telah melakukan kerja sama dengan perbankan dan warung sehingga beras dan kebutuhan pokok lainnya dapat diambil di sana.

"Jadi penerima program keluarga harapan atau masyarakat kurang mampu dapat membeli kebutuhan pokok yang ada di warung tersebut dengan menggunakan kartu anjungan tunai mandiri," kata Khofifah usai peluncuran warung elektronik (e-Warung) di Palembang, Sumatera Selatan seperti dikutip Antara, Minggu 21 Agustus 2016.

Ia mengatakan, bukan saja beras tetapi juga berupa gula dan telur dapat dibeli di warung elektronik tersebut. "Mengenai harga lebih murah dari pasaran karena warung elektronik bekerja sama dengan Perum Bulog setempat," ujar Khofifah.

Selain membeli kebutuhan pokok, keluarga kurang mampu bisa memanfaatkan kartu tersebut untuk membayar listrik dan air bersih. Menurut dia, program warung elektronik tersebut untuk memotong mata rantai tata niaga penjualan.

"Ini juga untuk mengantisipasi kenaikan harga karena masyarakat bisa langsung ke pusat distribusi," jelas Khofifah.

"Untuk di Palembang warung elektronik bekerja sama dengan BRI dan kartu juga dapat dimanfaatkan di anjungan tunai mandiri bank tersebut," ucap Khofifah.

Sementara Wali Kota Palembang Harnojoyo mengatakan, pihaknya akan memperbanyak warung elektronik supaya masyarakat kurang mampu lebih leluasa dalam berbelanja.

"Untuk Kota Palembang, masyarakat yang termasuk dalam program keluarga harapan sekitar 23 ribu kepala keluarga," kata Harnojoyo.


Bantuan Kemensos

Mensos Khofifah Indar Parawansa memberikan bantuan secara simbolis dalam rangka program e-warung di Palembang, Sumsel. (Liputan6.com/Nefri Inge)

Mensos Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, pencairan dana Program Keluarga Harapan (PKH) periode ketiga akan diterima pada September 2016 mendatang. Untuk ibu hamil, akan mendapatkan dana PKH Rp 1,2 Juta yang akan diterima bertahap empat kali setahun. Bagi ibu yang mempunyai balita, akan dapat dana PKH Rp 1,2 juta yang pencairannya diangsur setiap tiga bulan sekali.

"Untuk yang mempunyai anak sekolah SMA/SMK sederajat, akan mendapatkan Rp 1 juta dalam empat kali pencairan. Bantuan PKH sendiri hanya diperuntukkan bagi tiga anak saja. Jadi, bagi yang punya anak lebih dari tiga orang, harus pintar mengatur kebutuhannya," tutur Khofifah.

Mensos juga menyalurkan bantuan Paket Sembako dan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI ke warga serta Bansos Kelompok Usaha Bersama (Kube) dan Rehabilitasi Sosial dan Rumah Tidak Layak Huni (RS-RTLH) ke-5 kabupaten di Sumatera Selatan (Sumsel).

"Ada lima kabupaten yang menerima bantuan KUBE dan RS-RTLH, yaitu Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Lahat, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan dan Kabupaten Pematang Abab Lematang Ilir (PALI)," ujar Khofifah.

Bantuan ini sendiri diberikan sebesar Rp 20 juta ke masing-masing KUBE dan Rp 15 juta untuk tiap program RS-RTLH. Di Kabupaten Empat Lawang sendiri ada 160 KUBE dengan total Rp 3,2 miliar yang diterima Asisten Sekda Pemkab Empat Lawang.

Sementara untuk Kabupaten Banyuasin, Mensos menyalurkan sebanyak Rp 3,2 miliar untuk 160 KUBE dan Rp 1,35 miliar untuk 90 unit RS-RTLH yang diterima Bupati Banyuasin. Bupati OKU Selatan menerima bantuan dana 140 KUBE sebesar Rp 2,8 miliar. Sedangkan Bupati Kabupaten Lahat menerima Rp 1,2 miliar untuk 60 KUBE. Lalu, bantuan dana sebesar Rp 750 juta untuk 50 unit RS-RTLH di Kabupaten PALI.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya