Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan produksi gas Blok Mahakam akan menurun tahun depan. Penurunan tersebut disebabkan kondisi sumur.
Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas Muliawan mengatakan, saat ini produksi gas Blok Mahakam berada di kisaran 1.500 MMSCFD. Sementara produksinya akan di bawah angka tersebut pada tahun depan. Namun dia tidak bisa menyebutkan angka pastinya.
"Turun dibandingkan tahun ini 1.500 MMSCFD. Di atas 1.000 insya Allah," kata Muliawan, di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin (22/8/2016).
Penurunan produksi Blok migas yang saat ini dioperatori oleh PT Total E&P Indonesia tersebut secara natural, karena kandungan gas menurun di sumur.
Baca Juga
Advertisement
Untuk mengantisipasi penurunan tajam produksi gas pada Blok Mahakam, SKK Migas sedang membahas dengan Total dan Pertamina Hulu Mahakam sebagai Kontraktor berikutnya setelah kontrak Total sebagai operator habis pada akhir 2017.
"Saat ini kita masih bahas dengan Pertamina dan Total bagaimana kita bisa menjaga produksi itu," tutur Muliawan.
Mulyawan melanjutkan, Pertamina Hulu Mahakam akan mulai ikut mengelola Blok Mahakam pada 2017, sebelum masa kontrak Total habis untuk menjaga kestabilan produksi migas Blok Mahakam saat masa peralihan.
"Tahun 2017 insya Allah sudah mulai masuk (Pertamina Hulu Mahakam ke Blok Mahakam). Rencananya," tutur Muliawan. (Pew/Ahm)