Liputan6.com, Purwakarta - Para pelajar di sejumlah sekolah setingkat SMA di Purwakarta, Jawa Barat, disidak untuk mengecek apakah mereka masih merupakan perokok aktif atau tidak. Gigi dan mulut para siswa perokok ini dicek satu per satu.
Pemeriksaan mendadak salah satunya di SMK Negeri I Purwakarta, Jalan Raya Industri Maracang, Kecamatan Babakan Cikao. Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memimpin langsung pemeriksaan terhadap 800 siswa perokok aktif di sana.
Petugas Dinas Kesehatan mengecek gigi dan mulut pelajar perokok tersebut untuk diketahui apakah pelajar itu sudah menghentikan kebiasaan merokok atau tidak. Melalui pemeriksaan ini dapat ditemukan zat nikotin dan zat lain dalam rokok yang masih tersisa pada bagian gigi dan mulut mereka.
Baca Juga
Advertisement
Bupati Dedi mengancam akan memberikan surat peringatan (SP 1) bila siswa yang sebelumnya sudah diketahui merokok secara aktif belum menghentikan kebiasaannya.
"Sebelumnya periksaan serupa juga telah dilakukan terhadap 2.000 orang pelajar. Dari jumlah itu ada 800 siswa menjadi perokok aktif. Hari ini dari 800 siswa itu ternyata 400 siswa masih merokok secara aktif, jadi kami langsung memberikan surat peringatan kepada mereka," ucap Dedi, Senin, 22 Agustus 2016.
Dedi menambahkan selain surat, ada sanksi lain yang siap diterapkan ketika pelajar tetap bandel dengan kebiasaan merokoknya itu. Sanksi tersebut berupa pemotongan nilai rapor.
"Bulan Desember nanti kami akan memeriksa kembali. Kalau tidak berubah juga, nilai setiap mata pelajaran di rapor mereka akan hilang sebanyak dua poin. Kalau ulangan dapat tujuh, maka di buku rapor akan ditulis lima, jika anak itu tidak mengindahkan surat peringatan," ujar Dedi.
Melalui pemeriksaan rutin tersebut, Dedi berharap tingkat kedisiplinan pelajar di Purwakarta dapat meningkat.
"Ini pembelajaran saja agar mereka disiplin. Di samping enggak bagus untuk kesehatan, merokok juga merusak tatanan ekonomi keluarga. Apalagi kalau keluarganya tidak mampu, bisa lebih repot,” ucap Dedi.
Pemeriksaan gigi dan mulut ini rutin digelar oleh Pemerintah Kabupaten Purwakarta dengan cara mendatangi langsung sebanyak 82 SMA/SMK dengan total 29.403 pelajar, baik sekolah negeri maupun swasta tanpa pemberitahuan sebelumnya untuk menghindari kebocoran informasi.