Liputan6.com, Jakarta - Puluhan driver atau pengemudi taksi berbasis aplikasi, atau yang lebih dikenal taksi online dari berbagai perusahaan, berunjuk rasa di depan gedung DPR, Senayan, Jakarta. Aksi damai ini menolak Permenhub Nomor 32 Tahun 2016 tentang penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum tidak dalam trayek.
Dalam unjuk rasa ini, selain berorasi mereka juga membagikan bunga ke setiap pengendara yang melintas.
Advertisement
Koordinator unjuk rasa sekaligus advokasi driver online Andryawal Simanjuntak mengatakan, unjuk rasa ini bertema merah putih.
"Makanya tema kita ini merah putih, kita adalah anak bangsa yang mencari sesuap nasi yang halal. Jangan dimatikan. Itu tema kita," kata Andryawal di sela aksi, Senin (22/8/2016).
Sementara, menunggu hasil 23 perwakilan driver menemui Komisi V DPR, beberapa pendemo yang kompak memakai kaus putih itu beristirahat di depan pagar gedung parlemen itu.
Pertemuan dengan Komisi V DPR akhirnya membawa hasil. Anggota parlemen akan segera memanggil pihak Kementerian Perhubungan pada Rabu 24 Agustus mendatang.
"Ternyata mereka (Komisi V) masih wakil dari kita. Mereka mengatakan sudah menunggu-nunggu kedatangan kita dan akan memanggil Menteri Perhubungan," ujar Andryawal usai bertemu anggota Komisi V DPR.
Menurut Adryawal, kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan menyusahkan para driver. Dengan adanya kegiatan ini, para driver terpaksa tidak bekerja.
Adryawal menambahkan, ke depan para driver akan mengadakan musyawarah nasional untuk membentuk koperasi dan paguyuban antar driver online.
"Jadi kita satukan suara, kita habis ini kita adakan munas. Kita abis ini kumpul bicarakan koperasi dan paguyuban. Tanggal dan waktu kita infokan lagi," pungkas Adryawal.
Ucapan Andryawal disambut tepuk tangan dan teriakan suka cita para pendemo. Unjuk rasa yang berlangsung mulai pukul 14.00 WIB ini, akhirnya berakhir pada pukul 16.00 WIB.
Para driver taksi online membubarkan diri dengan tertib. Mereka kembali ke tempat semula berkumpul, yakni di parkiran timur Gelora Bung Karno, Senayan. (Linus Sandi Satya)
