Liputan6.com, New York - Seorang veteran tentara yang pernah menjadi pengawal legenda sepak bola Inggris, David Beckham, kini tak lagi memiliki pekerjaan. Nasibnya tak segemilang dulu. Ia bahkan terpaksa hidup menggelandang di bandara setelah menjadi tunawisma.
Pria 46 tahun yang menggunakan nama Simon Jones--untuk melindungi identitasnya--memutuskan untuk pindah ke Bandara Heathrow setelah terinspirasi oleh film yang dibintangi aktor Tom Hanks, The Terminal. Dia menginap di bandara internasional utama dan tersibuk di Eropa selama hampir satu bulan.
Advertisement
Dalam drama komedi Steven Spielberg pada 2004 lalu, Hanks memainkan peran sebagai pria Eropa Timur yang terjebak di Bandara John F Kennedy (JFK), New York. Karakter Viktor Navorski ceritanya ditolak masuk ke AS, tapi tidak dapat pulang karena perang pecah di negaranya.
"Jones pun memutuskan untuk pergi ke Heathrow, setelah mengingat 'lelaki yang tinggal di bandara' dalam film yang diperankan Tom Hanks," demikian dilaporkan Sunday Express yang dikutip dari Daily Mail, Senin (22/8/2016).
Selama tiga pekan di bandara, ia bergantung pada sisa makanan yang ditinggalkan oleh pelanggan di kafe. Lalu menggunakan akses internet gratis untuk mencari pekerjaan.
Mantan anggota Resimen Penerjun Payung itu terpaksa menggelandang setelah bisnisnya ambruk. Jones yang pernah bertugas di Irlandia Utara tak memicu kecurigaan staf bandara atau polisi.
"Saya tiba-tiba kehilangan segalanya karea bisnisku bangkrut," tutur Jones. "Bisnis itu membuat hubunganku dan pasangan merenggang sehingga kami berpisah. Aku tiba-tiba menjadi tunawisma dan karena semua rekening bank atas nama bersama, aku tak mendapatkan uang sepeser pun."
"Lalu aku teringat film Tom Hanks tentang lelaki yang tinggal di bandara. Aku tahu di sana ada fasilitas untuk mencuci baju bahkan free wi-fi."
Awalnya Jones berpikir akan tinggal di sana selama dua malam, tetapi ia menyadari tidak ada petugas bandara yang menanyainya. Staf salah satu kafe di dalam bandara bahkan terlihat tak terganggu dengan kehadirannya.
Namun, Jones khawatir dengan betapa mudahnya hidup di bandara dan khawatir akan menginspirasi orang lain untuk melakukan hal sama, bahkan memberi peluang bagi pelaku teror.
"Ini akan menjadi hal termudah untuk kelompok beranggotakan tiga atau empat teroris bunuh diri untuk menyebabkan korban jiwa secara massal di terminal keberangkatan. Tidak ada yang akan menghentikan mereka," kata dia.
Seorang juru bicara Bandara Heathrow mengatakan, "Sangat menyedihkan ketika orang jatuh pada masa-masa sulit dan mereka kadang-kadang datang ke bandara, karena itu adalah tempat yang hangat dan aman.
"Heathrow mempekerjakan tim pekerja sosial untuk memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkannya. Kami sangat serius terhadap keselamatan penumpang dan para kolega di Heathrow," ungkap jubir tersebut.
"Pihak bandara mengoperasikan keamanan tingkat tinggi. Beberapa di antaranya sangat terlihat oleh penumpang dan beberapa lainnya bersifat rahasia. Keamanan terus-menerus ditingkatkan," ujar si jubir.
Simon Jones sebelumnya pernah bertugas di Irak, Afganistan, Somalia, Angola, Nigeria, Sudan dan Israel sebelum bekerja di perusahaan keamanan swasta. Ia pernah melindungi keluarga kerajaan Saudi, diplomat AS dan politikus, termasuk mantan Perdana Menteri David Cameron.
Terakhir, pria yang menerima pelatihan dari unit kontrateroris Kepolisian Metropolitan mengabdi selama beberapa tahun menjadi pengawal Beckham. Termasuk menjamin keamanan istri sang bintang Victoria Beckham dan ketiga anak mereka: Brooklyn, Romeo, dan Cruz.