Liputan6.com, Jakarta - Ratusan aparat bersiaga di Rumah Susun Cipinang Besar Selatan (Cibesel), Jakarta Timur. Lengkap dengan tameng dan pentungan. Mereka akan mengawal Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meresmikan Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA). Sejurus dengan itu, beberapa kelompok warga merencanakan penolakan kedatangan Sang Gubernur.
Koordinator Aksi Penolakan Ahok, Anas mengatakan aksi tersebut rencananya akan digelar pada pukul 08.00 WIB. Para warga akan berkumpul di lapangan parkir depan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, Jakarta Timur.
Advertisement
"Aksinya tetap jadi nanti sesuai dengan yang ada di undangan (pukul 08.00) WIB," ucap Anas saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Menurut Anas, warga yang berkumpul nantinya cukup banyak. Namun, dia belum bisa memastikan jumlah pasti warga yang akan melakukan aksi.
Aksi tersebut disebarluaskan melalui pesan singkat. "Ya namanya juga undangan terbuka, jadi nanti lihat saja massa yang hadir (ada berapa)," jelas dia.
Pantauan Liputan6.com, hingga pukul 08.30 WIB, massa yang digadang-gadang berkumpul belum tampak.
Meski demikian, Ahok tak gentar dengan gertak kelompok warga yang akan menolaknya itu. Dia tetap datang dan meresmikan RPTRA.
Kabar penolakan warga bertolak belakang dengan antusiasme warga rusun menyambut Ahok.
Ahok sebelumnya pernah menyebut tidak semua warga menolak dirinya. Hal itu dia buktikan masih banyak warga yang menyambut dan berebut selfie dengannya saat dia blusukan di perkawinan warga setiap minggunya.
Dalam sambutannya, ratusan warga yang ada di bawah tenda peresmian tampak antusias mendengarkan sambutan Ahok. Dia mempersilakan warga menggunakan RPTRA untuk kegiatan apa saja, termasuk untuk resepsi pernikahan.
"Pakai saja, Bu, buat berkumpul, nikahan. Kami akan bangun terus RPTRA. Penginnya pakai APBD, tapi sampai sekarang belum juga dibangun, padahal uangnya ada. Tapi enggak apa-apa," kata Ahok.
Beberapa pejabat kota tampak hadir dalam peresmian itu. Seperti, Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardha, Wakil Wali Kota Jakarta Timur Husen Murad, dan Kapolsek Jatinegara Komisaris Suwand.
400 Personel
Ratusan personel gabungan mengamankan peresmian RPTRA Cibesel. Mereka disebar di sejumlah titik guna menghindari aksi penolakan sekelompok warga kepada Ahok.
"Total personel ada 400. Iya, kami sebar," tutur Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Agung Budidjono saat ditemui Liputan6.com di lokasi, Selasa (23/8/2016).
Hingga pukul 08.50 WIB belum tampak sekelompok warga yang merencanakan menolak kedatangan Ahok.
Agung memastikan, pihaknya belum mendeteksi adanya pergerakan massa. "Ya kita pengamanan saja," jelas dia.
Titik penjagaan aparat sendiri dimulai dari Jalan DI Panjaitan hingga TPU Kebon Nanas. Dia pun mengimbau agar warga bisa membedakan kepentingan umum dengan kepentingan kelompok.
"Konsepnya (peresmian taman) untuk kepentingan umum, untuk masyarakat. Tolong dibedakan," terang Agung.
Kapolsek Jatinegara Komisaris Suwanda menambahkan, para personel tersebut merupakan gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP dan juga Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Mereka telah disiagakan di sepanjang jalur yang akan dilalui Ahok. Lalu lintas sekitar pun juga telah disterilkan dari lalu lalang kendaraan.
"Para personel tersebut disebar di berbagai macam titik. Seperti di jalur jalur akses masuk dan juga difokuskan di objek tempat acara," Suwanda menegaskan.