Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyiapkan dana US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 19,83 triliun (asumsi kurs Rp 13.220 per dolar Amerika Serikat) agar bisa ikut menggarap Blok Mahakam lebih awal pada 2017, sebelum masa kontrak PT Total E&P Indonesia habis.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, dana tersebut akan digunakan untuk mengoperasikan 19 sumur migas di Blok Mahakam. "Diperkirakan US$ 1,5 miliar. Dari rencana itu kira-kira 19 sumur," kata Dwi, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Dwi melanjutkan, dengan masuknya Pertamina di Mahakam sebelum kontrak Total habis, maka Pertamina akan terlibat dalam perumusan program kerja anggaran (Work Plan & Budget/WP&B) Total di Mahakam.
Baca Juga
Advertisement
"Juga mengenai pengajuan WP&B untuk POD 2017 itu agar bisa segera dimasukkan. Ada beberapa dari Total mengenai bagaimana komitmen Total, diharapkan bisa selesai 1-2 minggu lagi," ujar Dwi.
Dwi menuturkan, ia telah bertemu dengan Pelaksana tugas Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membicarakan proses alih kelola Blok Mahakam dari PT Total E&P Indonesia. Dari pertemuan tersebut, Luhut menekankan agar Pertamina segera menyelesaikan proses alih kelola dalam jangka waktu dua minggu.
"Tadi koordinasi mengenai alih kelola Mahakam. Pak Menteri menekankan agar seluruh pending matters bisa diselesaikan 1-2 minggu ini," tutur Dwi. (Pew/Ahm)