Ini Isi Pembicaraan Buwas dengan Haris soal Testimoni Freddy

Kepala BNN Budi Waseso (Buwas) mengundang koordinator Kontras Haris Azhar ke BNN. Pertemuan keduanya membahas testimoni Freddy Budiman.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 23 Agu 2016, 17:24 WIB
Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso.

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar mendatangi Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN). Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso atau Buwas menjelaskan, kehadiran Haris untuk membicarakan dan membahas kelanjutan informasi, terkait testimoni Freddy Budiman.

"Yang jelas silaturahim dan berkaitan dengan kelanjutan keterangan beliau (Haris Azhar) tentang informasi testimoni Freddy Budiman," tutur Buwas di Kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa (23/8/2016).

Buwas mengaku, pihaknya memang membutuhkan bantuan Haris terkait curahan hati Freddy yang hingga kini masih ditelusuri kebenarannya. Terlebih, adanya dugaan keterkaitan dan keterlibatan aparat TNI dan Polri, yang menerima dana dari hasil transaksi narkoba.

"Kita perlu juga bantuan Pak Haris memberikan informasi dan dia juga akan menindaklanjuti dari beberapa kita butuhkan. Sehingga kita ingin ini terungkap dengan gamblang dan benar," jelas dia.

Dia menerangkan, hingga kini pihaknya tidak mau terburu-buru menentukan nama-nama yang terlibat, karena belum ada fakta yang kuat. "Informasi saja belum kuat. Menyebut nama-nama boleh saja. Kalau terbukti kita tindak lanjuti," lanjut Buwas.

Jenderal polisi bintang tiga itu menyatakan, BNN terus bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk mengungkap kebenaran testimoni Freddy Budiman. Saat ini pihaknya sudah menelusuri sejumlah saksi terkait cuitan terpidana yang sudah dieksekusi mati itu dan meminta kesediannya memberikan keterangan.

"Kita masih terus bekerja, masih berjalan. Tim sedang membuat surat ke beberapa saksi yang memiliki alat bukti, salah satunya ada di Kanada. Dan ini kita imbau surati untuk bisa hadir. Yang bersangkutan siap, kapan waktunya nanti kita informasikan," Buwas memungkas.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya