Liputan6.com, Jakarta - Bagi Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk (ADRO), Garibaldi Thohir, menekuni bisnis tambang batubara bukanlah tanpa alasan. Ada cita-cita mulia dibalik keseriusannya menggarap lahan bisnis ini, terutama bagi kepentingan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Setelah berhasil memerahputihkan Adaro Energy dari kepemilikan asing di 2005, Boy Thohir sukses membesarkan perusahaan hingga menjadi salah satu produsen batubara raksasa di dunia.
Baca Juga
Advertisement
"Kenapa saya mau masuk Adaro? Saya ingin menciptakan lapangan kerja lebih besar, menjadi pemain kelas dunia, dan memberikan kontribusi yang lebih besar kepada negara," kata Boy Thohir saat menjadi pembicara di acara Inspirato Liputan6.com, Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Menurut orang terkaya di Indonesia ke-42 versi Forbes (2015) ini, batubara merupakan sumber utama dari pembangkit listrik. Negara ini, sambung Boy, kaya dengan sumber daya alam termasuk emas hitam yang mampu menghasilkan listrik. Sehingga perusahaan kini bukan saja fokus pada pertambangan batubara, tapi juga bergerak ke hilir memproduksi listrik dengan membangun pembangkit listrik.
"Pembangkit listrik memberikan multiplier effect. Kalau tidak ada listrik, apa jadinya untuk pendidikan, industri, pariwisata. Makanya kita pembangkit listrik 35 ribu Megawatt (Mw)," kata Boy Thohir.
Dalam mewujudkan target ambisius ini, diakuinya, Indonesia perlu menyatukan semangat untuk membangun negara ini. "Kalau negaranya maju, pasti banyak perusahaan yang maju, karyawan dan masyarakat pun ikut sejahtera. Tidak ada perusahaan besar dunia berasal dari negara miskin," ucap Kakak dari Erick Thohir, pemilik klub sepakbola Inter Milan. (Fik/Gdn)